HADIS TENTANG LARANGAN BERKHALWAT (STUDI ATAS QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG KHALWAT/MESUM)

ANIQ FAHMI, NIM. 09530065 (2016) HADIS TENTANG LARANGAN BERKHALWAT (STUDI ATAS QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG KHALWAT/MESUM). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HADIS TENTANG LARANGAN BERKHALWAT (STUDI ATAS QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG KHALWAT/MESUM))
09530065_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (9MB) | Preview
[img]
Preview
Text (HADIS TENTANG LARANGAN BERKHALWAT (STUDI ATAS QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG KHALWAT/MESUM))
09530065_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Istilah khalwat dalam pemaknaannya memiliki konotasi ganda, yakni positif dan negatif. Dalam makna positif, khalwat dimaknai sebagai perbutan menyepi untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Sedangkan dalam makna negatif, khalwat berarti perbuatan berduaan antara laki-laki dan perempuan di tempat yang sepi dan terhindar dari pandangan orang lain. Fenomena khalwat yang kedua seringkali terjadi masyarakat dan menimbulkan berbagai persoalan baru. Di satu sisi, adanya upaya-upaya institusi pemerintahan terkait larangan berkhalwat di wilayah tertentu terkesan hanya sebatas hukum dan perundang-undangan yang terbatas dan kultural tanpa adanya penanaman kesadaran dan pemahaman lebih mendalam kepada masyarakat luas. Dalam beberapa hadis Nabi terdapat beberapa riwayat tentang larangan berkhalwat. Oleh karena itu, perlu adanya interpretasi terhadap hadis tentang larangan berkhalwat dan kontekstualisasi hadis-hadis tersebut apabila dihadirkan dalam realitas konkrit kehidupan saat ini Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research), dan teknik pengumpulan datanya menggunakan penelusuran sumber primer dan sekunder serta penggunaan software hadis, sementara untuk pengolahan datanya menggunakan metode deskriptif-analisis dan dilanjutkan menggunakan metode ma’anil hadis\. Dari penelitian ini berikut hasil penelitian yang didapat; pertama, pemaknaan hadis tentang larangan berkhalwat dalam wilayah kontekstual dapat dipahami sebagai upaya menjaga kehormatan serta peringatan untuk tidak mendekati segala perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah. Kedua, Dalam praktiknya, penerapan Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 14 tahun 2003 Tentang Khalwat (Mesum) sebagai undang-undang di wilayah NAD berangkat dari pemahaman yang sedikit berbeda dengan pemaknaan hadis tentang larangan berkhalwat. Adanya temuan sains ilmiah yang menerangkan bahwa berkhalwat dapat menimbulkan efek yang tidak baik pada kesehatan dapat dipahami sebagai salah satu hikmah dilarangnya berkhalwat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Afdawaiza, M.Ag.,
Uncontrolled Keywords: Khalwat, Qanun dan Nanggroe Aceh Darussalam
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 06 Jan 2017 08:12
Last Modified: 06 Jan 2017 08:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23369

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum