TAHLIL IHBATH AL ZA'IM AL SYAKHSHI AL RA'IS FI AQSHUSHAH AL KABUS LI NAJIB AL KAYLANI (DIRASAH TAHLILIYAH SIKULOJIYAH ADABIYAH)

HURRIATI - NIM. 03111259 , (2009) TAHLIL IHBATH AL ZA'IM AL SYAKHSHI AL RA'IS FI AQSHUSHAH AL KABUS LI NAJIB AL KAYLANI (DIRASAH TAHLILIYAH SIKULOJIYAH ADABIYAH). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Secara kategori, sastra berbeda dengan psikologi, sebagaimana kita ketahui bahwa sastra berhubungan dengan dunia fiksi, drama, puisi, esai yang diklasifikasikan dalam bentuk seni (art), sedangkan psikologi merujuk kepada studi ilmiah tentang perilaku manusia dan peroses mental. Meski berbeda, keduanya memeiliki titik temu atau kesamaan, yakni kehidupannya berangkat dari manusia dan kehidupan sebagai sumbernya. Novel atau cerpen sebagai bagian dari genre sastra merupakan jagat realita yang diadalamnya terjadi peristiwa dan perilaku yang dialami dan diperbuat manusia (tokoh). Realita sosial, realita psikologi, realita religius merupakan tema-tema yang sering di temukan dalam karya fiksi. Secara spesifik realita psikologi sebagai misal, adalah kehadiran fenomena kejiwaan tertentu yang dialami oleh tokoh ketika merespon atau bereaksi terhadap diri dan lingkungannya. Untuk menganalisis tokoh pada karya fiksi kita dapat menitik beratkan pada satu tokoh saja. Keadaan psikologis yang dialami sang tokoh dapat di analisis menggunakaan teori psikologi yang sesuai. Dalam cerpen al-Kabus penulis melihat adanya keadaan frustrasi yang mendominasi. Keadan frustrasinya inilah yang menjadi wilayah kajian dengan teori Psikologi Sastra yang bertumpu pada teori frustrasi. Adapun metode yang pembahas gunakan adalah metode deskriftif, yaitu dengan menggambarkan atau menuliskan keadaan subjek atau objek penelitian sesuai dengan fakta yang tampak dan akan dihubungkan dengan unsur-unsur yang menstrukturi khususunya unsur intrinsik yang ada. Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran tentang keadaan psikis frustrasi tokoh utama. Ada akibat, pasti ada sebab. Hasil penelitian mengungkap bahwa terdapat tiga hal yang menyebabkan tokoh utama mengalami frustrasi. Penyebab pertama, frustrasi yang disebabkan karena kegaglannya mendekati sumber mata air. Keinginannya ini terhalang oleh sang Napi yang tiba-tiba mencegahnya. Kedua, frustrasi yang disebabkan karena kegagalan tokoh utama mendapatkan rasa aman dan damai. Kerinduannya akan rasa damai dan aman terhalang oleh tingkah Napi yang selalu memojokkannya dengan menceritakan kezaliman yang pernah dia lakukan semasa hidupnya. Frustrasi ketiga adalah disebabkan karena kegagalan tokoh utama menjilat air kotor yang tergenang dibawah kakinya. Keinginannya menjilat air kotor ternyata terhalang karena sang Napi tiba-tiba menariknya dan menyuruhnya berdiri kembali. Keadaan frustrasi dapat diketahui dari reaksi-reaksi yang di lakukan, baik itu berupa ucapan maupun tindakan. Reaksi-reaksi yang di tunjukkan oleh tokoh utama merupakan pengalihan tekanan batin dari keadasn frustrasi. Beberapa reaksi yang tampak pada tokoh utama adalah reaksi represi (penekanan), reaksi fantasi (berhayal), reaksi regresi (kembali kemasa lalu), reaksi projection (menyalahkan), dan reaksi rationalization ( pembenanran).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DRS. MUSTARI, M.HUM
Uncontrolled Keywords: genre sastra, realita psikologi, analisis tokoh
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2349

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum