PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP RITUAL PRA DAN PASCA NIKAH BAGI KEDUA MEMPELAI (STUDI KASUS DI DESA KATEKAN NGADIREJO TEMANGGUNG)

MUHAMMAD SHODIQ NIM: 03350047, (2009) PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP RITUAL PRA DAN PASCA NIKAH BAGI KEDUA MEMPELAI (STUDI KASUS DI DESA KATEKAN NGADIREJO TEMANGGUNG). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP RITUAL PRA DAN PASCA NIKAH BAGI KEDUA MEMPELAI (STUDI KASUS DI DESA KATEKAN NGADIREJO TEMANGGUNG))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP RITUAL PRA DAN PASCA NIKAH BAGI KEDUA MEMPELAI (STUDI KASUS DI DESA KATEKAN NGADIREJO TEMANGGUNG))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (122kB)

Abstract

Perkawinan merupakan suatu akad yang mengandung kebolehan melakukan hubungan seksual dengan memakai (lafaz) nikah atau tazwij. Hukum Islam mengatur masalah perkawinan secara mendetail, dimulai dari cara mencari pasangan sampai pada berlangsungnya perkawinan. Pada pelaksanaan perkawinan di Desa Katekan, Ngadirejo, Temanggung terdapat sebuah ritual yang harus dijalani oleh kedua mempelai sebelum menikah dan setelah menikah. Ritual ini seolah-olah menjadi kewajiban bagi kedua mempelai, meskipun sebenarnya ritual tersebut merupakan sebuah adat dari masyarakat setempat. Padahal di Desa tersebut mayoritas beragama Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan di Desa Katekan, Ngadirejo, Temanggung yang ditinjau dari perspektif hukum Islam. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara dan observasi. Sifat penelitian adalah deskriptif analitik, yaitu suatu penelitian yang bertujuan memberikangambaran tentang praktik ritual pra dan pasca nikah di Desa Katekan, Ngadirejo, Temanggung kemudian gambaran teori yang sudah ada tersebut dianalisis menurut pandangan hukum Islam. Ritual pra dan pasca nikah mempunyai tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sebagai permohonan doá kepada Allah SWT supaya dalam pelaksanaan pernikahan dapat berjalan dengan lancar, dan ketika sudah menjadi suami istri dapat terjalin keluarga yang sakinah, mawaddah, rahmah, dan dijauhkan dari masalah-masalah rumah tangga. Maka menurut pandangan hukum Islam tujuan ritual tersebut diperbolehkan karena tidak bertentangan dengan hukum Islam. Pelaksanaan ritual pra dan pasca nikah itu diperbolehkan karena tidak bertentangan dengan hukum Islam. Tetapi dalam pelaksanaan ritual pra dan pasca nikah ada yang menggunakan sesaji, yaitu pada ritual sajen ambenian. Dalam ritual tersebut mengandung unsur mubazir karena menyia-yiakan makanan bahkan sampai membuangnya kemudian juga ada unsur syirik karena dalam ritual tersebut mempunyai kepercayaan bahwa sesaji itu untuk persembahan kepada leluhur, dan ketika tidak dilakukan atau kurang salah satu macam sesaji akan mendapat balak. Syirik adalah menyekutukan Allah dan itu sangat tidak diperbolehkan. Apalagi dalam penggunaan sesaji terdapat unsur mubaźirnya, karena menyia-nyiakan makanan. Maka penggunaan sesaji dalam ritual pra dan pasca nikah tidak diperbolehkan karena tidak sejalan dengan hukum Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. A. Pattiroy, MA. Samsul Hadi, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Ritual, pra nikah, pasca nikah
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 09 Aug 2012 21:32
Last Modified: 01 Apr 2016 10:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2357

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum