/SA AL-MASIHMENURUT ISLAM

Waryono, - (2012) /SA AL-MASIHMENURUT ISLAM. In: Diskusi Imiah Dosen Tetap UIN Sunan Kalijaga Tahun Ke -32, Bulan Januari 2012 S.D. Juni 2012, Sekertariat Diskusi Malam Sabtu UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (/SA AL-MASIHMENURUT ISLAM)
Isa Al-Masih menurut Islam.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Ketegangan teologis antara Islam dan Kristen masih saja berlanjut hingga sekarang di era cyberspace ini. Ketegangan itu salah satunya dipicu oleh pandangan dan keyakinan yang berbeda mengenai lsa ai-Masih, seorang figure yang bukan hanya dihormati dan menjadi referensi bagi umat Kristen, tapi juga umat Islam. Seperti diwartakan REPUBUKA pada Jum'at 3 Juni 2011 bahwa belum lama ini terjadi pengrusakan terhadap reklame Jesus: a Prophet of Islam yang dipasang oleh LSM Muslim, MyPeace di Victoria Road, Rozelle Australia. Oleh pemasangnya, reklame itu dimaksudkan untuk mendorong umat Kristen dan Muslim untuk menemukan landasan bersama dengan meningkatkan kesadaran bahwa Islam juga percaya kepada Yesus Kristus. Namun, bagi pihak yang melakukan pengrusakan, reklame itu justeru dianggap sebagai serangan langsung terhadap agama Kristen. umat Kristen, menurut Uskup Porteus, meyakini bahwa Yesus Kristus, lebih dari seorang Nabi. Dia adalah anak Allah. Ia adalah Tuhan dan juru selamat umat manusia? Sementara, bagi umat Islam, lsa adalah seorang anak manusia, meski ia memiliki beberapa keistimewaan. Peristiwa ini cukup sebagai petunjuk bahwa - seperti dikemukakan oleh Leirvik- persoalan Kristus adalah salah satu problem yang sensitive dalam sejarah apologetik dan dialog Kristen-Islam.3 Menurut S.H. Nasr, persoalan Isa al-Masih merupakan satu di antara tujuh persoalan teologis yang sering memberi kontribusi ketegangan dan konflik antara Kristen dan Islam dari dulu hingga sekarang. Tujuh permasalahan tersebut, menurut Nasr adalah; I) mengenai watak alami Tuhan (natur of God), 2) finalitas agama (finality), 3) makna atau isi dan status kitab suci (meaning and status of secred scripture), 4) tentang kesucian bahasa wahyu (language sacred), 5) membedakan keadaan yang suci itu, 6) bagaimana memandang hidup Kristus (Yesus) dan 7) sikap Islam-Kristen terhadap modernisme dan post modemisme. Sebenarnya pandangan yang berbeda mengenai satu tokoh bukan hanya monopoli dan terjadi antar umat beragama saja, tapi juga terjadi dalam satu agama atau umat atau bahkan dalam satu kelompok dalam satu umat. Polemiknya pun tidak kalah seru dan bahkan menimbulkan permusuhan yang akut. Pandangan dan keyakinan terhadap Nabi Muhammad saw. antara mayoritas Muslim dan Jama'ah Ahmadiyah Qodian merupakan salah satu contohnya. B~gi mayoritas Muslim, Nabi Muhammad saw. adalah nabi terakhir (khiitamunnabi'yyin) dari rangkaian para nabi yang pernah diutus oleh Allah. Sementara bagi Jama'ah Ahmadiyah Qadian, Nabi Muhammad saw.bukan nabi terakhir. Masih ada nabi-nabi sesudahnya. Salah satunya Mirza Ghulam Ahmad.5 Persoalan teologis memang salah satu persoalan dalam setiap agama, termasuk dalam Islam dan Kristen yang rentan dan mudah menimbulkan perpecahan dan konflik. Muncul dan tumbuh suburnya berbagai sekte dalam agama merupakan bukti adanya problem tersebut. Sejarah mencatat, sering atas nama Tuhan atau agama, pemahaman yang berbeda terhadap persoalan teologis menyulut kontlik horizontal yang berujung pada kematian.6 Dalam konteks inilah dibutuhkan sikap hati-hati dalam mengemukakan pandangan teologis, baik secara internal maupun eksternal, agar tidak merusak hubungan sosial.7 Dibutuhkan sikap arif dan bahasa agama yang santun serta language game yang canggih, sehingga perbedaan pandangan tidak melahirkan kekerasan agama, tapi dipandang sebagai bagian dari

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: Pendidikan Islam (Pesantren)
Divisions: Makalah
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 20 Jan 2017 11:28
Last Modified: 20 Jan 2017 11:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23651

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum