IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER, STUDI KASUS AREA RAWAN LONGSOR: DESA SELOPAMIORO KEC. IMOGIRI KAB. BANTUL

SULAIMAN, NIM. 11620013 (2016) IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER, STUDI KASUS AREA RAWAN LONGSOR: DESA SELOPAMIORO KEC. IMOGIRI KAB. BANTUL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER, STUDI KASUS AREA RAWAN LONGSOR: DESA SELOPAMIORO KEC. IMOGIRI KAB. BANTUL)
11620013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER, STUDI KASUS AREA RAWAN LONGSOR: DESA SELOPAMIORO KEC. IMOGIRI KAB. BANTUL)
11620013_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Bencana alam tanah longsor sering terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten Bantul. Wilayah kecamatan di Kabupaten Bantul yang paling sering mengalami bencana tanah longsor adalah Kecamatan Imogiri dan Kecamatan Dlingo. Identifikasi Bidang Gelincir Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner telah dilakukan di area rawan longsor di Desa Selopamioro Kec. Imogiri Kab. Bantul. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur batuan bawah permukaan dan mengidentifikasi bidang gelincir tanah pada area rawan tanah longsor di daerah penelitian. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 lintasan pada dua bukit yang berbeda, spasi terkecil antar elektroda 10 meter dengan panjang lintasan 200 meter. Alat yang digunakan adalah Syscal Jr Switch-48. Pengolahan data menggunakan software Res2Dinv versi 3.54.44 yang menghasilkan pemodelan bawah permukaan 2D dan dilanjutkan dengan software RockWorks15 untuk menghasilkan model 3D. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa di lokasi penelitian struktur bawah permukaannya di perkirakan mempunyai tiga lapisan bawah permukaan dengan rentang Resistivitas antara 4.81 s.d. 42.5 Ωm di perkirakan sebagai tanah , resistivitas antara 23.8 s.d. 69.2 Ωm di perkirakan sebagai Lempung dan resistivitas antara 27.3 s.d. 183 Ωm di perkirakan sebagai Breksi. Dari lima lintasan daerah penelitian, terdapat 3 lintasan yang yang memiliki bidang gelincir tanah yang berpotensi terjadi tanah longsor yaitu: lintasan 1 di titik 35 dengan kedalaman 20 m sampai pada titik 80, lintasan 4 pada titik 55 sampai titik 120 dengan kedalaman 25 m dan lintasan 5 pada titik 55 sampai titik 110 dengan kedalaman 20 m.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Faizal Zakaria, S.Si., M.T,
Uncontrolled Keywords: Bidang gelincir, tanah longsor, resistivitas, Selopamioro
Subjects: Fisika
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 23 Jan 2017 08:12
Last Modified: 23 Jan 2017 08:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23687

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum