KLITIK –NYA DALAM BAHASA INDONESIA

Pastika, I Wayan (2012) KLITIK –NYA DALAM BAHASA INDONESIA. ADABIYYAT, Vol.11 (No.1). pp. 122-142. ISSN 1412-3509

[img]
Preview
Text (KLITIK –NYA DALAM BAHASA INDONESIA)
I Wayan Pastika - KLITIK –NYA DALAM BAHASA INDONESIA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://dx.doi.org/10.14421/adb.v11i1.697

Abstract

The –nya clitic is discussable in terms of not only microlinguisctic domains (phonology, morphology and syntax) but also macrolinguistic perspectives like pragmatics and sociolinguistics. In terms of microlinguistics, there are three important findings of the –nya clitic structure : it can appear (a) as a genitive form, (b) as a definite marker, and (c) as a third person pronoun attached to different word categories (verbs, adjectives, and adverbs). Pragmatically speaking, the –nya clitic can distinguish ‘the old information’ from ‘the new one’ overtly and covertly. From the sociolinguistic point of view the –nya clitic is functioned to avoid the use of the second person that directly threatens the interlocutor’s face. The –nya clitic is also used to measure the degree of closeness between the addresser and the addressee (speech participants): the use of -nya indicates closer relationship (as in bukunya mana?), whereas the use of second person forms indicates formality (as in Dimana Buku Anda?). In informal situations, the speaker tends to choose the third person–nya as a marked form instead of the second person forms such as Anda, kamu, Saudara, Bapak, Ibu, and Dik, which are unmarked. Therefore, the –nya clitic is grammatically, pragmatically, and sociolinguistically very dynamic in different speech registers. Klitik –nya dalam bahasa Indonesia tidak hanya menarik dikaji dari ranah linguistik mikro: fonologi, morfologi, dan sintaksis, tetapi juga sangat kaya dengan fenomena linguistik makro: pragmatik dan sosiolinguistik. Dalam artikel ini ada tiga temuan penting berkaitan dengan ranah linguitstik mikro tentang klitik –nya: (a) dimunculkan dalam teks sebagai bentuk genitif, (b) sebagai pemarkah kedefinitan, (c) sebagai bentuk orang ketiga yangdiklitikkan pada kelas kata berbeda (kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan). Jika dikaji dari ranah pragmatik, klitik –nya dapat membedakan struktur informasi dalam suatu teks baik ‘informasi lama’ maupun ‘informasi baru’ yang masing-masing ditunjukkan dari bentuknya yang kasat mata dan bentuk zero. Kajian dari ranah sosiolinguistik menunjukkan bahwa klitik –nya digunakan untuk menghindari penggunaan bentuk orang kedua yang dianggap mengancam muka lawan bicara secara langsung. Klitik -nya dalam hubungan ini juga menunjukkan tingkat kesetiakawanan pelibat wicara: -nya mengindikasikan hubungan yang lebih dekat (misalnya, Bukunya mana?), sementara penggunaan bentuk orang kedua mengindikasikan hubungan formal (misalnya, Di mana buku Anda?). Dalam peristiwa wicara informal, –nya lebih dipilih sebagai bentuk termarkah alih-alih orang kedua Bapak, Ibu, Anda, Saudara, Kamu, dan Dik sebagai bentuk tak bermarkah. Jadi, secara gramatikal, pragmatik dan sosiolinguistik, klitik –nya digunakan secara dinamis dalam ragam percakapan. Kata kunci: posesif; klitik; genitif; definit; termarkah.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: posesif, klitik,genitif, definit.
Subjects: Ilmu Perpustakaan
Divisions: Jurnal > 5. Adabiyat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 30 Jan 2017 15:14
Last Modified: 30 Jan 2017 15:15
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23755

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum