BENTUK DAN FUNGSI KODE DALAM WACANA KHOTBAH JUMAT (Studi Kasus di Kota Surakarta)

Saddhono, Kundharu (2012) BENTUK DAN FUNGSI KODE DALAM WACANA KHOTBAH JUMAT (Studi Kasus di Kota Surakarta). ADABIYYAT, Vol.11 (No.1). pp. 72-92. ISSN 1412-3509

[img]
Preview
Text (BENTUK DAN FUNGSI KODE DALAM WACANA KHOTBAH JUMAT (Studi Kasus di Kota Surakarta))
Kundharu Saddhono - BENTUK DAN FUNGSI KODE DALAM WACANA KHOTBAH JUMAT (Studi Kasus di Kota Surakarta).pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

This study aims at describing the discourse of Friday sermons in the city of Surakarta. This study is a sociolinguistic study with qualitative research method. The language based code shows Indonesian language is used dominantly because the object of study is in Surakarta. Arabic is widely used because the Friday sermons are one kind of worships in Islam. Javanese language is used because of the speech location and cultural backgrounds. English only slightly appears and is influenced by the speakers’ background. The code based on the variations can be divided into the standard and non standard languages. Intra-sentential code switchings take the forms of words, reduplication, word repetitions, and phrases. This is due to attitudinal and linguistic factors. Inter-sentential code switchings are permanent and temporary. The determining factors are speakers, interlocutors, topics or subject matters, special speech functions/ends, and changes in circumstances. The functions of code switching in the Friday sermons are to express gratitude, purify God, glorify God, honor someone, express amazement, prohibit, sound prestigious, express permission, beg for forgiveness, beautify utterances, change the subject, pray for someone, declare an appointment, mention terms, express doubts, and regret something. Tujuan kajian ini adalah menjelaskan wacana khotbah Jumat di Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan kajian sosiolinguistik dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Kode berdasar jenis bahasa menunjukkan bahasa Indonesia dominan digunakan karena objek kajian di Kota Surakarta. Bahasa Arab banyak digunakan karena khotbah Jumat adalah salah satu ibadah dalam Islam. Bahasa Jawadigunakan karena faktor lokasi tuturan dan latar belakang budaya. Bahasa Inggris hanya sedikit muncul dan dipengaruhi oleh faktor penutur. Kode berdasarkan variasinya dapat dibagi menjadi bahasa baku dan bahasa nonbaku. Alih kode dalam kalimat berwujud kata, kata ulang, repetisi, dan frase. Hal ini disebabkan oleh faktor sikap dan faktor kebahasaan. Alih kode antarkalimat berwujud permanen dan sementara. Faktor penentunya adalah penutur, mitra tutur, topik atau pokok pikiran, sekadar bergengsi, dan perubahan situasi. Fungsi alih kode dalam khotbah Jumat yaitu mengungkapkan rasa syukur, menyucikan Tuhan, mengagungkan Tuhan, menghormati, mengungkapkan ketakjuban, melarang, sekadar bergengsi, menyatakan permisi, memohon ampunan, memperindah tuturan, mengganti topik, mendoakan, menyatakan janji, menyebut istilah, menyatakan keraguan, dan menyayangkan. Kata kunci: kode; wacana; Khotbah Jumat; Surakarta.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: kode, wacana, Khotbah Jumat, Surakarta.
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Jurnal > 5. Adabiyat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 30 Jan 2017 16:28
Last Modified: 30 Jan 2017 16:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23756

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum