RELASI JINN DAN AL-INS DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)

JA’FAR SHODIQ, NIM. 1320511091 (2016) RELASI JINN DAN AL-INS DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (RELASI JINN DAN AL-INS DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU))
1420510001_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (RELASI JINN DAN AL-INS DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU))
1420510001_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Al-Qur’an kerap menyebut kata jinn dan al-inssebagai makhluk Allah yang berbeda wujud. Penjelasan tentang jinn (jin) mislanya, sebagaimana yang dikatakan al-Qur‟an menjadi pekerja yang mengabdi pada kerajaan Sulaiman dalam membantu membuat gedung-gedung tinggi dan menyelam untuk mengambil mutiara. Disamping itu, penyebutan jin dalam al-Qur‟an kerap kali disandingkan dengan al-ins (manusia) yang secara unsur dan wajud diyakini oleh masyarakat kita berbeda. Berangkat dari itu, peneliti mencoba mengurai permasalahannya dengan cara mengkaji secara dasar kata jinn dan al-ins dalam al- Qur‟an dan kemudian mengkaitkan keduannya. Penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan teori semantik Toshihiko Izutsu dengan permulaan mencari makna dasar dan makna relasional sebagai dasar menemukan welthansauung atau pandangan dunia terhadap kata jinn dan al-ins dalam al-Qur‟an Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa poin simpulan, bahwa kata jinn dalam al-Qur‟an mempunyai makna tertutup, sama dengan akar kata dari majnūn (tertutup akalnya/gila), jannah (surga/taman yang tertutup rerimbunan pohon) maupun janīn (janin bayi/tertutup dalam perut).. Begitu juga tentang makna relasional terhadap jin yang dijelaskan dalam al- Qur‟an baik yang berkaitan dengan orang-orang dahulu sebelum datangnya Islam, jin adalah syaitan, Ifrit, malaikat, makhluk yang mempunyai kekuatan super, makhluk yang disembah, iblis, dan pembuat kesialan seseorang. Adapun makna dasar kata al-ins, sama seperi insān, basyar, Bani Adam, „Abd Allah, bahkan alins sebagai kata yang mewakili manusia dalam al-Qur‟an bisa diartikan syaitan seperti dalam suran an-nās yang menyatakan bahwa syaitan itu berasal dari golongan jin dan manusia. Pembahasaan tentang pandangan dunia, relasi ontologis dan komunikatif antara jinn dan al-insdalam al-Qur‟an. Bahwa jin dan manusia adalah benar-benar makhluk Allah yang diciptakan dari unsur yang berbeda. Kedua makhluk ini mempunyai kewajiabn mukallaf artinya kedua makhluk ini mempunyai tanggung jawab dalam hal menjalankan syariat. kedua makhluk ini bisa menjalin komunikasi karena ada penjelasan dalam-al-Qur‟an. Tetapi ada kelebihan manusia terhadap jin dan juga makhluk yang lainnya diungkapkan pula dalam al-Qur‟an. Seperti manusia diberi kehormatan oleh Allah menjadi khalifah dibumi. Disamping juga bahwa kenyatannya Nabi dan Rasul hanya di utus dari golongan manusia. Kata kunci: Jin, manusia, makna dasar, makna relasional, weltanschauung,

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. H. Sugeng Sugiyono
Uncontrolled Keywords: Jin, manusia, makna dasar, makna relasional, weltanschauung, Izutsu.
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 03 Feb 2017 08:57
Last Modified: 03 Feb 2017 08:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23873

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum