TEOLOGI PEMBEBASAN ABDURRAHMAN WAHID

WAHYUDI, NIM. 11510077 (2016) TEOLOGI PEMBEBASAN ABDURRAHMAN WAHID. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (TEOLOGI PEMBEBASAN ABDURRAHMAN WAHID)
11510077_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (TEOLOGI PEMBEBASAN ABDURRAHMAN WAHID)
11510077_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Realitas keagamaan abad modern mengalami kondisi tragis oleh tekanan politis dan sikap agamawan yang elitis. Akibatnya agama dinilai telah mandul dan karenanya tidak pantas lagi tampil ke ruang publik. Perdebatan sengit pun tak dapat lagi terhidarkan. Hingga wacana teologi pembebasan mengemuka, dan hadir sebagai jawaban atas harapan-peradaban. Abdurrahman Wahid menampik kesimpulan yang lahir dari ketergesa-gesaan. Agama bukanlah beban dan sesungguhnya terpisah jauh dengan ketertinggalan sosial. Sebaliknya agama justru tampil sebagai agen perubahan dan pembebasan. Agama menjadi garda depan bagi usaha-usaha transformatif-progresif membela kaum tertindas. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan tematis filosofis. Adapun jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian pustaka (library research) yang menekankan pada penelusuran dan penelaahan literatur yang relevan dengan obyek pembahasan, baik melalui sumber data primer maupun sumber data sekunder. Data primer yang menjadi rujukan utama dalam penelitian ini adalah karya-karya Abdurrahman Wahid terutama menyangkut gagasangagasan utamanya akan nilai-nilai teologi dan keislaman. Diantaranya buku Tuhan Tidak Perlu Dibela, Islamku Islam Anda Islam Kita, Islam Kosmopolitan; Nilai-nilai Indonesia dan Transformasi Kebudayaan. Sedangkan karya-karya lain yang ada relevansinya dengan obyek pembahasan dipakai sebagai data sekunder. Islam menurut Abdurrahman Wahid memiliki watak inklusif sebagai pembebas yang visioner dan radikal. Bahkan mengenai hubungan antara manusia dengan Tuhan, Islam mengajarkan pembebasan, bukan pengekangan. Menurut Islam, aktualisasi diri manusia hanya dapat terwujud dengan sempurna dalam pengabdiannya kepada Penciptanya. Sebagai makhluk, manusia hanya dibolehkan mempunyai hubungan pengabdian kepada Allah. Bukan kepada yang lain. Agama (baca: religiusitas) tidak jauh dari keruhanian universal yang bersifat inklusif, yakni komitmen pada keadilan semesta terutama bagi mereka yang lemah dan terpinggirkan, siapa pun mereka, dan apa pun agama dan keyakinan mereka. Pemikiran Abdurrahman Wahid tentang Islam selalu berorientasi pada pembebasan dan kemajuan peradaban. Dalam landasan teologis, peran Islam diarahkan guna menciptakan tatanan sosial yang mampu menyeimbangkan kepentingan individu dan sosial dengan mengejawantahkan nilai-nilai universal Islam dengan semangat pembebasannya. Pembebasan yang diperjuangakan Abdurrahman Wahid sendiri adalah pembebasan yang sifatnya sangat kultural, yaitu pembebasan secara simultan sekaligus evolusioner. Selain itu, sebagai warna khas, yang diperjuangkan Abdurrahman Wahid bukanlah kebebasan ala Barat, namun kebebasan yang berlandaskan moralitas dan sesuai dengan prinsip-prinsip ahlu-s sunnah wa-l jama’ah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Shofiyullah Mz., S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: agama, modernitas, islam, teologi pembebasan
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 23 Mar 2017 08:26
Last Modified: 23 Mar 2017 08:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24244

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum