KAMPUNG BABUSSALAM DI TANJUNG PURA LANGKAT SUMATERA UTARA (1883-1926 M)

RANI LESTARI, NIM. 13120020 (2017) KAMPUNG BABUSSALAM DI TANJUNG PURA LANGKAT SUMATERA UTARA (1883-1926 M). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KAMPUNG BABUSSALAM DI TANJUNG PURA LANGKAT SUMATERA UTARA (1883-1926 M))
13120020_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KAMPUNG BABUSSALAM DI TANJUNG PURA LANGKAT SUMATERA UTARA (1883-1926 M))
13120020_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (675kB)

Abstract

Kampung Babussalam di Tanjung Pura Langkat didirikan pada tahun 1883 M oleh Syekh Abdul Wahab atas inisiatif dari Sultan Musa yang merupakan pemimpin Kerajaan Langkat. Kampung tersebut menjadi istimewa karena dijadikan sebagai pusat pengajaran dan penyebaran Tarekat Naqsabandiyah yang berperan penting dalam penyebaran tarekat tersebut, khususnya di wilayah Melayu, yaitu Indonesia dan Malaysia. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui jaringan para murid yang tidak hanya berasal dari Langkat. Selanjutnya, sebagai masyarakat pedesaan, penduduk Babussalam sangat menjunjung tinggi nilai gotong-royong yang tercermin dalam usaha mereka membangun dan mengembangkan kampung tarekat tersebut. Hubungan harmonis antara Belanda dan Sultan Musa pada perkembangannya mengakibatkan kemunduran Kampung Babussalam pada tahun 1890-1893 M. Pada tahun 1893 M, Kampung Babussalam bangkit kembali dan berhasil mencapai masa kejayaan melalui pembangunan spiritual dan material, hingga tahun 1926 M. Hal tersebut membuktikan bahwa Kampung Babussalam telah mengalami fase pasang surut dalam rentan waktu 1883-1926 M. Oleh karena itu, penulis merumuskan beberapa pertanyaan, yaitu: 1. Bagaimana keadaan Tanjung Pura sebelum terbentuknya Kampung Babussalam?, 2. Bagaimana proses terbentuknya Kampung Babussalam?, 3. Bagaimana perkembangan Kampung Babussalam? Penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi Pedesaan dan teori perkembangan yang dikemukakan oleh Ibnu Khaldun. Pendekatan Antropologi Pedesaan digunakan sebagai alat analisa untuk membahas kebudayaan- kebudayaan masyarakat pedesaan yang mempengaruhi keadaan dan perkembangan Kampung Babussalam. Adapun teori perkembangan digunakan untuk menganalisa dinamika perkembangan Kampung Babussalam yang terus menuju kemajuan selama tahun 1883-1926 M. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, yang meliputi tahap heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Kampung Babussalam yang didirikan pada tahun 1883 M berhasil dijadikan sebagai pusat pengajaran dan penyebaran Tarekat Naqsabandiyah dan berperan besar terhadap persebaran tarekat tersebut, khususnya di daerah-daerah Melayu. Keberadaan masyarakat Melayu dan Kerajaan Langkat di Tanjung Pura menjadi faktor penting dalam proses pembentukan dan perkembangan kampung tarekat tersebut. Selain itu, perkembangan Kampung Babussalam selama lebih kurang 43 tahun mengarah kepada kemajuan-kemajuan yang signifikan, baik di bidang pembinaan spiritual melalui kegiatan pengajaran tarekat, maupun di bidang materil melalui kegiatan- kegiatan pembangunan fisik dan ekonomi, seperti keberhasilan masyarakat Kampung Babussalam dalam mengembangkan perkebunan karet, dan pembangunan serta pemugaran madrasah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dra. Himayatul Ittihadiyah, M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Kampung Babussalam, Sejarah, dan Dinamika.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 10 Mar 2017 10:03
Last Modified: 10 Mar 2017 10:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24430

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum