PENDIDIKAN PESANTREN DALAM PERSPEKTIF POSTKOLONIALISME (STUDI TERHADAP PESANTREN AS’ADIYAH SENGKANG SULAWESI SELATAN)

MUHAMMAD TAKBIR M, SPD, S FHIL I, NIM. 1420410100 (2017) PENDIDIKAN PESANTREN DALAM PERSPEKTIF POSTKOLONIALISME (STUDI TERHADAP PESANTREN AS’ADIYAH SENGKANG SULAWESI SELATAN). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENDIDIKAN PESANTREN DALAM PERSPEKTIF POSTKOLONIALISME (STUDI TERHADAP PESANTREN AS’ADIYAH SENGKANG SULAWESI SELATAN))
1420410100_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PENDIDIKAN PESANTREN DALAM PERSPEKTIF POSTKOLONIALISME (STUDI TERHADAP PESANTREN AS’ADIYAH SENGKANG SULAWESI SELATAN))
1420410100_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul, Pendidikan Pesantren Dalam Perspektif Postkolonialisme: Studi Terhadap Pesantren As’adiyah Sengkang Sulawesi Selatan. Lokus penelitian yang menjadi objek material adalah pesantren As’adiyah Sengkang di Sulawesi Selatan. Adapun pendekatang yang menjadi objek formal penelitian adalah teori postkolonial. Yakni, suatu konstruksi teori yang memperhatikan efek kolonialisme yang terjadi dimasa lalu. Sehingga, dapat dikatakan bahwa penelitian ini menyorot efek-efek kolonialisme yang terjadi di pesantren As’adiyah Sengkang. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang mengacu pada metode penelitian kualitatif. Data-data yang diperoleh di lapangan menggunakan teknik pengumpulan; wawancara mendalam, pengamatan terlibat, forum group discussion, dan dokumentasi. Selain data lapangan, juga digunakan data-data kepustakaan, berupa arsip pesantren, otobiografi, buku sejarah As’diyah, dan buku-buku yang relevan dengan tema penelitian ini. Setelah itu, maka dilakukanlah analisis heuristik-analitik. Dari hasil penelitian ini ditemukan; pertama, pengetahuan yang diperoleh melalui kurikulum yang diterapkan di pesantren As’adiyah membentuk corak berfikir dan sistem nilai yang ada di tempat tersebut. Adanya perubahan kurikulum berpengaruh secara signifikan terhadap pola pikir dan pandangan hidup santri pada setiap generasi yang berbeda. Namun demikian, ada aspek pula lain yang tidak pernah hilang, dan turut mengkontruksi sistem nilai pesantren, yakni, barakka’. Pesantren yang dicirikan dengan lima hal; santri, kiai, masjid, asrama dan pengajian kitab kuning, kendati telah mengakomodasi kurikulum baru, namun barakka’ tetap ada. Ini menjadi way of life dan control of moral bagi para santri, bahkan setelah mereka menjadi alumni. Kedua, akomodasi kebijakan kurikulum pemerintah, khususnya pada tahun 1975 (Orde Baru) membawa dampak pada konstruksi identitas kolektif yang ambivalen; menolak sekaligus meniru. Ini disebabkan oleh adanya dua tolok ukur nilai yang harus diterima pada waktu dan tempat yang sama; standar nilai kepesantrenan di satu disi dan standar global pada sisi lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Pesantren, Kurikulum, Postkolonial, Ambivalensi
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Pendidikan Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 15 Mar 2017 10:22
Last Modified: 15 Mar 2017 10:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24577

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum