WAYANG SADHA: POTRET REALITAS SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT DI DESA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANGMOJO, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

ABUL A’LA ALMAUDUDI, NIM. 10540019 (2017) WAYANG SADHA: POTRET REALITAS SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT DI DESA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANGMOJO, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (WAYANG SADHA: POTRET REALITAS SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT DI DESA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANGMOJO, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA)
10540019_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (17MB) | Preview
[img] Text (WAYANG SADHA: POTRET REALITAS SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT DI DESA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANGMOJO, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA)
10540019_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul Wayang Sadha: Potret Realitas Sosial Keagamaan Masyarakat di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Wayang Sadha merupakan produk kebudayaan masyarakat lokal Bejiharjo yang mulai ada dan dirintis pada tahun 2011 oleh warga setempat, Marsono. Seperti produk kebudayaan lainnya, Wayang Sadha memiliki akses praktis dengan menjangkau kegiatan sehari-hari masyarakat Bejiharjo. Kebudayaan lokal merupakan suatu hal yang dapat merubah kehidupan manusia, dalam segala hal budaya mampu memberikan pengaruh kepada masyarakat. Eksistensi wayang, secara historis, telah ada dan bisa terlacak sejak 1500 SM. secara sporadis menjarak dari agama dan budaya luar masuk ke Indonesia. Menjauh dari itu, Wayang Sadha yang terletak di desa Bejiharjo merupakan salah satu bentuk—dari sekian banyak produk budaya—pelestarian budaya dan membentuk karakter bangsa yang bermoral melalui budaya wayang. Konsep upaya pembentukan karakter masyarakat yang lebih baik lewat budaya wayang menjadi priorias utama dalam Wayang Sadha ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi pengetahuan Peter L. Berger. Pendekatan ini mengandaikan bahwa realitas merupakan konstruk individu, tidak sebaliknya. Maka, dengan pengandaian, akan menarasikan proses konstruksi realitas sosial keagamaan masyarakat Bejiharjo. Proses-proses tersebut akan didedah menggunakan teori Peter L. Berger tentang internalisasi, objektisasi serta eksternalisasi. Varian-varian realitas sosial masyarakat Bejiharjo yang mengindikasikan sisi-sisi sosialkeagamaan akan diurai dengan tiga proses di muka. Penelitian ini dilakukan langsung turun lapangan untuk meninjau suatu permasalahan dari sudut metode riset yang ada terhadap masyarakat Bejiharjo terutama komunitas wayang di dalamnya. Wayang Sedha, dengan menggunakan metodologi penelitian ini, akan diurai sisi-sisi historis serta subtansi yang melatari—atapun ada di dalamnya— eksistensi keberadaannya. Aspek tontonan serta tuntunan menjadi tolak-ukur yang diacu metodologi ini sejalan dengan tema skripsi. Hasil penelitian akan menunjukan bahwa adanya penerapan pelestarian budaya yang diterapkan oleh pihak pendiri di desa Bejiharjo melalui Wayang Sadha, Wayang Sadha banyak mengambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, sehingga dalam penelitian ini mencoba untuk mendedah relevansi antara eksistensi Wayang Sadha, di satu sisi, dengan nilai-nilai ataupun tradisi Jawa yang internalisasi secara sengaja oleh pendirinya. Di luar itu semua, skripsi ini mencoba untuk menarik proses simbolisasi yang diakibatkan oleh eksistensi Wayang Sadha terhadap kondisi sosial masyarakat Bejiharjo. Bahkan, penulis akan memposisikan Wayang Sadha sebagai produk seni-budaya yang, di dalam skripsi ini, akan dielaborsi dalam konteks seni-pertunjukan atau pagelaran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Munawar Ahmad, S.S. M.Si
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 30 Mar 2017 09:38
Last Modified: 30 Mar 2017 09:39
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24803

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum