AGENSI PEREMPUAN DALAM PRAKTIK KHITAN PEREMPUAN DI PROVINSI RIAU (STUDI KASUS DESA KUNTU DARUSSALAM KABUPATEN KAMPAR RIAU)

HIKMALISA, NIM. 13540053 (2017) AGENSI PEREMPUAN DALAM PRAKTIK KHITAN PEREMPUAN DI PROVINSI RIAU (STUDI KASUS DESA KUNTU DARUSSALAM KABUPATEN KAMPAR RIAU). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AGENSI PEREMPUAN DALAM PRAKTIK KHITAN PEREMPUAN DI PROVINSI RIAU (STUDI KASUS DESA KUNTU DARUSSALAM KABUPATEN KAMPAR RIAU))
13540053_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (AGENSI PEREMPUAN DALAM PRAKTIK KHITAN PEREMPUAN DI PROVINSI RIAU (STUDI KASUS DESA KUNTU DARUSSALAM KABUPATEN KAMPAR RIAU))
13540053_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Praktik khitan perempuan mendapat kecaman dari berbagai kalangan seperti WHO dan PBB, namun hal tersebut tidak serta merta menghapus praktik khitan perempuan, karena hingga kini praktik tersebut masih terus terjadi, salah satunya di Desa Kuntu Darussalam sebagai daerah dengan mayoritas Muslim dan melakukan praktik khitan terbesar di Provinsi Riau. Selain itu, posisi perempuan sering kali dianggap masyarakat dalam posisi pasif dan tidak memberikan konstribusi apa-apa dalam praktik khitan selain sebagai obyek khitan itu sendiri. Masyarakat menganggap perempuan hanya mengikuti tradisi yang berlaku. Berdasarkan latar belakang ini, penulis merumuskan dua rumusan masalah yang dikaji dalam tulisan ini yaitu bagaimana habitus dan praktik khitan di Desa Kuntu Darussalam dan bagaimana agensi perempuan dalam praktik khitan perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Sumber data primer berasal dari hasil wawancara dan sumber data sekunder berasal dari dokumen-dokumen terkait khitan perempuan. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Sedangkan teknik analisis data menggunakan metode analisis interaktif. Teori yang digunakan adalah teori struktural genetik Pierre Bourdieu yang dirumuskan dalam (habitus x modal) + ranah = praktik. Tradisi ini menjadi langgeng karena adanya pendisposisian (habitus) masyarakat terkait khitan perempuan sebagai suatu adat yang bersendikan syari’at Islam, khitan juga dianggap sebagai implementasi hadis nabi SAW dan sebagai bentuk kecintaan terhadap agama Islam bahkan khitan perempuan dianggap sebagai syarat sah Islam seseorang dan pembeda dengan non-Islam. Habitus masyarakat ini terbentuk tidak terlepas dari peran tokoh agama yang dilanggengkan dalam keluarga, dalam kajian keagamaan dan juga lembaga masyarakat seperti sekolah. Perempuan dalam praktik khitan perempuan, baik itu perempuan sebagai ibu, perempuan sebagai anak dan perempuan sebagai tenaga medis bisa menjadi agensi aktif tergantung arena dan modal yang dimilikinya. Pada arena kebudayaan, perempuan berada pada posisi terdominasi sehingga sangat sulit untuk bernegosiasi dalam praktik khitan. Namun dalam arena keluarga, perempuan dengan modal kultural lemah, sekalipun habitusnya terkait khitan tidak berubah, namun mereka dapat bernegosiasi untuk melakukan khitan secara simbolis. Sedangkan agensi perempuan dengan modal kultural kuat akan mampu untuk tidak melakukan khitan lagi. Pada arena praktik bidan, agensi perempuan sebagai tenaga medis mampu menghentikan praktik khitan ataupun kalau terpaksa mereka tetap melanggengkan praktik khitan dengan cara simbolis semata.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag.,M.Hum., M.A.
Uncontrolled Keywords: praktik khitan perempuan, habitus, arena, modal
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 31 Mar 2017 08:18
Last Modified: 31 Mar 2017 08:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24861

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum