PANDANGAN MUI PROVINSI DIY TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI

DWI KURNIASARI NIM: 04370013, (2009) PANDANGAN MUI PROVINSI DIY TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PANDANGAN MUI PROVINSI DIY TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI)
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PANDANGAN MUI PROVINSI DIY TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (193kB)

Abstract

Dalam setiap kemunculan dan perkembangan teknologi, selalu saja ada penyimpangan dan penyalahgunaan. Tidak kecuali, pornografi dan pornoaksi yang merupakan bentuk penyimpangan dalam teknologi komunikasi massa dari tujuannya semula, yaitu sebagai sarana penyampaian informasi dan media pendidikan secara cepat kepada masyarakat yang memiliki jangkauan yang luas, anehnya meski dianggap sebagai bentuk penyimpangan, meski sebagaian besar masyarakat menilai buruk dan bahkan mengutuk pornografi. Namun ia tetap ada dan bahkan memiliki banyak penggemar, khususnya di Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam. Hal ini mungkin dikarenakan, banyak orang yang kurang memahami tentang bahaya pornografi dan pornoaksi, bahkan sebagian masyarakat masih bingung mengenai definisi dan bentuk- bentuk pornografi dan pornoaksi. Pornografi dan pornoaksi yang semakin marak di Indonesia yang mayoritas muslim ini masih menjadi perdebatan sampai saat ini. Sebagian masyarakat yang berada didalam garis keras menaggapi masalah pornografi dan pornoaksi menggunakan cara-caranya sendiri yaitu dengan menghakimi atau dengan berdemo, sementara masyarakat lain menanggapi pornografi dan pornoaksi ini dengan lebih permisif, bahkan membiarkan saja pornografi dan pornoaksi merebak dengan alasan belum ada batasan yang jelas dari segi hukum mengenai pornografi. Definisi, batasan, kriteria dan hukum yang kurang jelas menjadikan kondisi semacam ini akan terus berkembang. Padahal, dampak pornografi dan pornoaksi sangat berbahaya bagi moral manusia dan menjerumuskan manusia kedalam dosa besar yang dilaknat Allah yaitu zina. Disamping itu, bahaya pornografi dan pornoaksi juga melahirkan kejahatan-kejahatan lainnya, misalnya pembunuhan, aborsi, pelecehan seksual dan lain-lain. Sementara itu Dewan Perwakilan Rakyat terus membahas Rancangan Undang- Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi yang diajukan pemerintah. Pokok masalah dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana pandangan MUI Provinsi DIY terhadap RUU APP. Metodologi yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini yaitu penelitian lapangan (field reseach), sesuai dengan jenis penelitian, maka metode pendekatannya menggunakan pendekatan yuridis normatif. Dari hasil uraian dapat disimpulkan bahwa MUI mendukung adanya RUU APP, karena disamping MUI sebagai salah satu pemrakarsa RUU APP, MUI juga sering menerima masukan dan permintaan dari masyarakat secara luas agar MUI segera melakukan tindakan guna mengatasi masalah pornografi dan pornoaksi. Jadi MUI terus berusaha mendesak kepada pemerintah agar Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi segera disahkan menjadi undang-undang. MUI juga berusaha secara proaktif untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya pornografi dan pornoaksi, melalui pendekatan tekstual keagamaan, yaitu dengan dikeluarkannya fatwa MUI tahun 2001 tentang pornografi dan ponoaksi, dimana didalam fatwa tersebut banyak sekali ayat Al-Quran dan Hadits Nabi yang berkenaan dengan pornografi dan pornoaksi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Makhrus Munajat, M. Hum. Ahmad Bahiej, SH, M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Pandangan MUI, Rancangan Undang-Undang anti pornografi dan pornoaksi
Subjects: Perdata Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 13 Aug 2012 21:38
Last Modified: 21 Apr 2016 13:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2500

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum