MUHAMMADIYAH DALAM BINGKAI PENDIDIKAN HUMANIS ( Tinjauan Psikologi Humanistik)

Nadlifah, . (2016) MUHAMMADIYAH DALAM BINGKAI PENDIDIKAN HUMANIS ( Tinjauan Psikologi Humanistik). AL BIDAYAH, Vol. 8 (No. 2). pp. 139-154. ISSN 2085-0034

[img]
Preview
Image (03. Nadlifah - MUHAMMADIYAH DALAM BINGKAI PENDIDIKAN HUMANIS ( Tinjauan Psikologi Humanistik))
cover AL BIDAYAH VOL 8 No 2_Page_1.jpg - Cover Image

Download (598kB) | Preview
[img]
Preview
Image (03. Nadlifah - MUHAMMADIYAH DALAM BINGKAI PENDIDIKAN HUMANIS ( Tinjauan Psikologi Humanistik))
cover AL BIDAYAH VOL 8 No 2_Page_2.jpg - Cover Image

Download (542kB) | Preview
[img]
Preview
Text (03. Nadlifah - MUHAMMADIYAH DALAM BINGKAI PENDIDIKAN HUMANIS ( Tinjauan Psikologi Humanistik))
DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (160kB) | Preview
[img]
Preview
Text (03. Nadlifah - MUHAMMADIYAH DALAM BINGKAI PENDIDIKAN HUMANIS ( Tinjauan Psikologi Humanistik))
03. Nadlifah - MUHAMMADIYAH DALAM BINGKAI PENDIDIKAN HUMANIS ( Tinjauan Psikologi Humanistik).pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Muhammadiyahwas religious and social organization founded in 1912 and pioneered by KH. Ahmad Dahlan in Kauman Yogyakarta. It was one of alternatives to answer multidimensional problems of Islam believers and Indonesian citizens at that time. The founding of Muhammadiyah was a part of Indonesian Islam believers’ creative power, therefore, the history of Muhammadyah development was the dynamic and mechanism of intelectual creative power relationship between moslems and various problems they face using Islam teaching norms. Muhamadyah renewal movement in education field was by using national education pattern which gave portrait as inclusive and progressive organization by not forgetting the intention, objective and principle identity in implementing Muhammadyah education. The core of Humanistic Psychology was acknowledgement and appreciation towards value and dignity of individuals as a whole. This belief recognized individuals’ existence that had potential, talent, creativity, independence and became the defender of other individuals. Individuals’ basic values would imply education. The implementation of education should be able to accomodate all the humanism values. Keywords: Muhammadyah, Humanistic Education ABSTRAK Muhammadiyah adalah organisasi sosial keagamaan yang lahir pada tahun 1912 dan dipelopori oleh KH. Ahmad Dahlan di Kauman Yogyakarta yang merupakan salah satu alternatif dalam menjawab persoalan multidimensi umat Islam dan bangsa Indonesia pada waktu itu. Kelahiran Muhammadiyah merupakan bagian dari daya kreatif umat Islam Indonesia. Oleh karena itu, sejarah perkembangan Muhammadiyah adalah dinamika dan mekanisme hubungan daya kreatif intelek manusia muslim dan berbagai persoalan hidupnya dengan norma ajaran Islam. Gerakan pembaruan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan adalah dengan menggunakan pola pendidikan nasional yang memberikan potret sebagai organisasi yang inklusif dan progresif dengan tidak melupakan maksud dan tujuan serta identitas yang prinsipil dalam pelaksanaan pendidikan Muhammadiyah. Inti dari Psikologi Humanistik adalah pengakuan dan penghargaan kepada harkat dan martabat manusia secara menyeluruh. Aliran ini mengakui eksistensi manusia yang memiliki potensi, bakat, kreativitas, kemerdekaan yang semuanya ini menjadi pembeda dengan makhluk lain. Nilai-nilai dasariyah manusia ini akan berimplikasi pada pendidikan. Pelaksanaan pendidikan setidaknya harus mampu mengakomodir segala nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Kata Kunci: Muhammadiyah, Pendidikan humanistik

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Muhammadiyah, Pendidikan humanistik
Subjects: Organisasi Masyarakat > Muhammadiyah
Divisions: Jurnal > 3. Al Bidayah
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 08 May 2017 14:02
Last Modified: 08 May 2017 14:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25316

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum