TA’LIL DENGAN HIKMAH DALAM QIYAS SEBAGAI PENETAPAN HUKUM ISLAM (STUDI AT AS PEMIKIRAN ASY-SYATIBI)

IRWAN HADIYANA, NIM. 00350265 (2005) TA’LIL DENGAN HIKMAH DALAM QIYAS SEBAGAI PENETAPAN HUKUM ISLAM (STUDI AT AS PEMIKIRAN ASY-SYATIBI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TA’LIL DENGAN HIKMAH DALAM QIYAS SEBAGAI PENETAPAN HUKUM ISLAM (STUDI AT AS PEMIKIRAN ASY-SYATIBI))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TA’LIL DENGAN HIKMAH DALAM QIYAS SEBAGAI PENETAPAN HUKUM ISLAM (STUDI AT AS PEMIKIRAN ASY-SYATIBI))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Qiyas biasanya dirumuskan sebagai kiat untuk menetapkan hukum yang kasusnya tidak terdapat daiam nass, dengan caramenyamakannya dengan kasus yang terdapat dalam nass, disebabkan persamaan ‘illah. Unsur ‘illah sangat penting dan sangat menentukan ada atau tidak adanya hukum kasus baru. Dalam Usur a!-Fiqh, ‘illah dirumuskan sebagai suatu sifat yang zahir, mund.abit. (kongkrit) dan sesuai dengan ketentuan hukum (munasib) yang merupakan penentu adanya hukum. Sedangkan hikmah adalah yang menjadi tujuan atau maksud disyari’atkannya hukum, daiam wujud kemmhihatan bagi manusia. Berbeda dengan jumhur, asy-Syatibi berpendapat bahwa ‘illah adalah hikmah itu sendiri, dalam bentuk maslahah dan mqfsadah, yang berkaitan dengan ditetapkannya perintah, larangan atau keizinan, baik keduanya itu zahir atau tidak, mundabit. atau tidak. Kaiau demikian halnya, berartt hukum ditetapkan berdasarkan hikmah. Untuk menganalisis permasalahan tersebut penyusun menggunakan pendekatan usuliyyah. Sebagai sumber primemya adaiah kitab al-Muwafaqai dan sumber skunder adalah buku-buku atau kilab-kitab yang membahas mengenai (a'li! dengan hikmah dalam qiyas. Dalam meiakukan analisis penyusun berusaha mengambil makna yang terkandung dalam teks berdasarkan tujuan atau maksud ditetapkannya hukum Islam yang berkaitan dengan masaiah konsep (a 'HI dengan hikmah dalam qiyas yang merupakan judu! skripsi penyusun. Adapun kesimpulan dari hasil analisis yang penyusun lakukan adalah bahwa dalam menetapkan hukum Islam aspek yang dijadikan dasar yaitu maslahah. Hal ini bisa diperoleh dengan cara menggabungkan antara premis mayor dan minor. Alasannya adalah karena hukum disyari’atkan untuk kemaslahatan manusia baik di dunia maupun di akhirat. Me.tode tersebut dalam istilah ‘Abid al-Jabiri disebut qiyas a!-jami\ dan istilah ini berbeda dengan istilah qiyas usiili. Sehingga apabila hukum itu ditetapkan dengan metode tersebut hukum akan lebih elastis dan mampu untuk menjawab tuntutan-tuntulan zaman.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. AGUS MOH.NAJIB S.Ag, M.Ag 2. YASIN BAIDI S.Ag
Uncontrolled Keywords: Qiyas
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 21 Jun 2017 11:36
Last Modified: 21 Jun 2017 11:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25612

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum