FUAD FAIZI, NIM. 99532862 (2004) KAJIAN KRITIS TAFSIR RESEPSI FARID ESACK. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KAJIAN KRITIS TAFSIR RESEPSI FARID ESACK)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (KAJIAN KRITIS TAFSIR RESEPSI FARID ESACK)
BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Tafsir resepsi adalah suatu tafsir yang menggunakan resepsi sebagai metode dalam menafsirkan al-Quran. Resepsi merupakan metode dalam studi sastra yang sangat menitikberatkan pada pembaca dalam memaknai suatu teks sastra. Hal seperti itu dapat kita temukan di Afrika Selatan yang dilakukan oleh Farid Esack dalam tafsimya yang dilakukan dalam rangka perjuangan melawan rezim Apartheid. Tafsir itu dimunculkan Esack sebagai upaya untuk dapat mengakomodasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam konteks Afrika Selatan. Disitu Esack berusaha menunjukkan adanya legitimasi al-Quran terhadap pluralisme, karena pluralisme itu sangat dibutuhkan konteksnya demi menggalang usaha perjuangan antar agama di Afrika Selatan. Tafsir itu muncul sebagai usaha untuk melakukan perebutan terhadap wilayah penafsiran dari tangan tradisionalis yang selama ini kurang bertindak aktif terhadap kenyataan adanya multi agama dan mereka justru bersikap skeptis terhadap adanya perbedaan agama itu. Dengan menyadari hal-hal diatas, Esack mencoba membuka dan membuktikan ''possibilities of meaning" dalam al-Quran, yang akhimya mampu melahirkan pluralitas penafsiran yang bermacam-macam. Esack berusaha menekankan faktor empirik dengan menanyakan susunan teoritik interpretatif yang mana yang dapat dipakai untuk membuktikan keabsahan pluralisme dari interpretasi teks yang beraneka ragam. Disamping itu, Esack juga menekankan fokus tidak hanya pada artinya tetapi apa pengaruhnya pada konteksnya (baca: Afrika Selatan). Hal itu mengindikasikan bahwa tafsir Esack sangat memberikan perhatian besar terhadap dimensi pragmatik. Oleh sebab itu, Esack dalam penafsirannya berusaha mengemukakan ayat-ayat maupun hasil-hasil penafsiran terdahulu yang memang dimungkinkan untuk melegitimasi konsep pluralismenya dan kurang memberikan (menentang) perhatian terhadap hal-hal yang bertolak belakang dengan konsep yang diharapkan oleh konteks yang ia perjuangkan dan disitulah dialektika itu terjadi serta disitu pulalah perebutan wilayah penafsiran terjadi untuk membebaskan yang tertindas. Oleh karena itulah Esack memilih resepsi sebagai metode dalam menafsirkan karena resepsi memang melegitimasi hal-hal seperti itu. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemakaian resepsi sebagai metode dalam menafsirkan al-Quran. Meliputi asumsi dasar resepsi maupun implikasi yang ditimbulkan dari pemakaian resepsi itu sendiri dalam kaitannya dengan studi tafsir terutama mengenai konsekuensi teologis yang ditimbulkan sebagai akibat dari pemakaian resepsi. Peneliti berkesimpulan bahwa tafsir Esack juga melakukan seperti apa yang terkandung dalam teori resepsi sebagai konsekuensi dari metode yang dipilihnya. Perlu diingat bahwa resepsi merupakan salah satu bagian yang dikategorikan sebagai pendekatan fungsionalis dalam studi sastra dan resepsi juga sangat menekankan faktor empirik dan pragmatis. Oleh karena itu untuk memahami tafsir resepsi Esack perlu memahami terlebih dahulu mengenai peta struktur pemahaman Esack sebagai upaya agar dapat memberikan penilaian yang proporsional terhadap tafsir resepsi Esack tersebut
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Drs. H.M. Yusron. MA |
Uncontrolled Keywords: | FARID ESACK |
Subjects: | Tafsir Hadist |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1) |
Depositing User: | Miftahul Ulum [IT Staff] |
Date Deposited: | 04 Jul 2017 10:37 |
Last Modified: | 04 Jul 2017 10:37 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25741 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |