NUBUWWAH DALAM PERSPEKTIF AHMADIYAH QODIAN (TELAAH KENABIAN MIRZA GHULAM AHMAD)

HASAN MANSHUR, NIM. 00510386 (2005) NUBUWWAH DALAM PERSPEKTIF AHMADIYAH QODIAN (TELAAH KENABIAN MIRZA GHULAM AHMAD). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NUBUWWAH DALAM PERSPEKTIF AHMADIYAH QODIAN (TELAAH KENABIAN MIRZA GHULAM AHMAD))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (NUBUWWAH DALAM PERSPEKTIF AHMADIYAH QODIAN (TELAAH KENABIAN MIRZA GHULAM AHMAD))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Ahmadiyah adalah suatu aliran dalam Islam yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1889 di India. Ahmadiyah mengaku menjunjung tinggi Kalimat Syahadat, menjunjung tinggi kitab suci Al-Qur’an sebagai Kitab Syari'at terakhir yang paling sempuma, hingga kiamat, menjunjung tinggi Nabi Muhammad SAW sebagai Khatam al-Nabiyyin yang merupakan penghulu dari sekalian nabi dan nabi yang paling mulia. Beliau adalah nabi pembawa syari'at terakhir. Tujuan Jemaat Ahmadiyah adalah menghidupkan kembali agama Islam, dan menegakkan kembali Syari 'at Qur 'aniyyah. Dalam arti yang lebih mendalam adalah untuk menghimbau umat manusia kepada Allah dengan memperkenalkan mereka pada sosok sejati Rasulullah SAW, dan menciptakan perdamaian serta persatuan antar berbagai kalangan manusia. Ahmadiyyah berusaha menghapuskan segala kendala yang timbul karena perbedaan ras dan wama kulit sehingga umat manusia dapat bersatu dan mengupayakan perdamaian semesta. Meskipun demikian, aliran ini mempunyai sisi konlroversial yang menyebabkan perpecahan didalamnya. Pengagungan yang berlebihan terhadap pendirinya yang juga kontroversial, menyebabkan perpecahan Ahmadiyah menjadi dua aliran yang berbeda. Aliran yang pertama menyebut golongannya dengan nama Ahmadiyah Lahore. Aliran ini mengaku tidak memiliki benyak perbedaan dengan kebanyakan aliran yang ada dalam Islam. Hanya saja mereka mengatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Imam al-Mahdi dan al-Masih al-Mau Hid, sebagaimana pengakuan Mirza Ghulam Ahmad sendiri. Sedangkan yang kedua, yakni aliran Ahmadiyah Qodian, mengaku bahwa Mirza Ghulam Ahmad selain inemang sebagai Imam al-Mahdi dan al-Masif al-Mau'ud, dia juga salah seorang nabi yang diutus oleh Allah. Dan kenabian yang disandang oleh Mirza Ghulam Ahmed ini bukan saja ditujukan kepada kaum Islam semata. Akan tetapi ia juga merupakan nabi bagi seluruh umat beragama di dunia, terutama bagi pemeluk agama Kristen dan Hindu. Tokoh Mirza Ghulam Ahmad dalam sejarahnya memang terkesan memiliki banyak sisi kontroversial. Ahmadiyah Qodian menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi juga berdasarkan pada pengakuan Mirza Ghularti Ahmad sendiri yang menyatakan telah menerima wahyu dari Allah. Bahkan Mirza Ghulam Ahmad juga menyatakan bahwa pendirian Ahmadiyah sendiri juga merupakan salah satu perintah dari Allah. Sebagai suatu aliran teologis, ajaran yang disampaikan Ahmadiyah Qodian ini memiliki banyak perbedaan fundamental dengan kebanyakan aliran-aliran Islam lainnya. Karena permaslahan ini berhubungan langsung dengan masalah keimanan. Perbedaan dalam hal aqidah ini menyebabkan Ahmadiyah Qodian dikatakan sebagai aliran yang berada di luar Islam, kafir, sesat dan menyesatkan. Aroma permusuhan dari berbagai kaiangan agama yang ditujukan kepada Ahmadiyah Qodian ini mcnychabkan tcrsudutkan dan tcrasing. Kendati demikian, Ahmadiyah Qodian juga nwmiliki pengikvt yang tidak scdikit. Bahkan dalam pcrkcmbangannya, Ahmadiyah Qodian dapat mcmpcrluas pengaruhaya liingga ke wilayah beaua Eiopa dan Afnka. Seluagga pedu dicem\ati febih fan jut mengcnai teori kcnabian dan kcbcradaannya dcwasa ini. Pcmahaman Ahmadiyah Qodian mengemi masalah nubuwwak (kenabian) tersebut pada dasamya mcrupakan kompcnsasi dari pcmaknaan mcrcka tcrhadap istilah Khaiam ai-Nabiyym yang terdapat dalam al-Qur’an sebagai gelar kehormatan bagi Nabi Mulianimad SAW dalam kcrangka kajian imguistik yang kemudran dibaca sccara kontckstual dan dikaitkan dengan kajian Mehdiiwie, Jadi bi.sa dikatakan bahwa teori kenabian -dalam ha\ ini kcnabian Mirza Ghulam Ahmad - mcnurut Ahmadiyah Qodian tcrscbul berkorelasi dengan beberapa aspek dan sangat kompleks. Dalam kesempauw ini, penuifs meneoba mengulas permasalah tersebut karena dirasa perlu untuk mengetahui dan memahami substansi masalah rwa guna dilihat kompetensi iebih \anjui dalam Ungkup yang lebih iuas, yakni keterkaitannya dengan Islam secara umum. Hai ini mengingat bahwa Islam sendiri mempunyai banyak wzjah yang ada kaJanya salmg "konfrontatir. Sebingga untuk mencari wajah ash Islam, tiada salahnya bahkan sangat relevan untuk mengkaji tema ini. Selanjtttnya dengan tnengacu pada berbagai pandangan tnengsnai hai terkaii dari berbagai pihak, khususnya dari kaca mata Ahmadiyah Qodian sendiri, penufis meneoba membingkai permasaJahan yang diajukan secara proposiona) dan objekiif. Dari berbagai sudut pandang tersebut kemudian penutis meneoba menelaah dan menganalisanya secermal mungkin dengan pendekatan rasionalislik. Dengan iangkafi-langkafi tersebut. rnaka tersusunlah tufisan sederhana ini yang semoga dapat memberikan konlribusi berarli bagi pembaca dan khazanah keilmuan Islam pada umumnya, serta khususnya bagi pribadi penuiis sendiri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Prof. Dr. Iskandar Zulkamain 2. Ustadzi Hamzah, S.Ag, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: AHMADIYAH QODIAN
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 04 Jul 2017 12:01
Last Modified: 04 Jul 2017 12:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25749

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum