PENURUNAN DAN KENAIKAN DERAJAT MANUSIA DALAM AL-QUR'AN

ANSHORI, NIM. 00530239 (2005) PENURUNAN DAN KENAIKAN DERAJAT MANUSIA DALAM AL-QUR'AN. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PENURUNAN DAN KENAIKAN DERAJAT MANUSIA DALAM AL-QUR'AN)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (PENURUNAN DAN KENAIKAN DERAJAT MANUSIA DALAM AL-QUR'AN)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Derajat manusia dewasa ini tengah mengalami penurunan seperti binatang bahkan lebih rendah lagi. Hal itu teridentifikasi dari kondisi manusia yang ;upa akan hakekat dirinya serta perilaku yang diperbuat manusia tidak ada bedanya lagi dengan perilaku binatang. Kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir serta perhatian manusia yang lebih tercurah pada obyek yang berada di luar dirinya, sesungguhnya telah melupakan manusia terhadap hakekat dirinya sendiri. Begitu pula berbagai perilaku kriminal yang akhir-akhir ini menjadi berita rutin di berbagai media massa telah menunjukkan bahwa perilak:u manusia dewasa ini tidak ada bedanya dengan perilaku binatang bahkan lebih buruk dari binatang. Persoalan akademis penelitian ini adalah bagaimana penjelasan seputar aspek rohani sebagai hakekat manusia menurut al-Qur'an. Bagaimana penjelasan tentang pesan penurunan dan kenaikan derajat manusia dalam al-Qur'an. Bagaimana penjelasan tentang sebab-sebab pokok penurunan dan kenaikan derajat manusia dalam al-Qur'an. Metodologi penelitian ini dimulai dari menentukan kata-kata kunci yang menjadi topik penelitian dengan memanfaatkan kitab indeks, kemudian merujukkannya pada al-Qur'an dan mengolahnya dengan analisis logisnya Fazlur Rahman, yaitu membiarkan ayat-ayat al-Qur-'an berbicara sendiri, serta menghubuagkrut pesan ayat-ayat yang ada. Dari penelitian itu dapat diketahui bahwa ruh adalah sesuatu yang agung, besar dan mulia. Ia berasal dari Tuhan karena ditiupkan dari ruh-Nya sendiri, sehingga dalam diri manusia terdapat dimensi ketuhanan yang cenderung menuju kepada kemuliaan Tuhan, dan karenanya pula derajat manusia lebih mulia daripada binatang bahkan malaikat sekalipun. Nafsu adalah bagian dari kepribadian atau keakuan manusia. Al-nafs al-ammarah bi al-su adalah model nafs manusia yang derajatnya mengalami penurunan lebih rendah dari binatang. Al-nafs almutmainnah adalah model nafs manusia yang derajatnya naik melampaui malaikat. 'Aql merupakan suatu aktivitas atau proses dan bukan berupa materi (substansi). Ia merupakan aktivitas memahami, memikirkan atau esensi dari fungsi 'aql itu sendiri. Manusia yang tidak ber- 'aql derajatnya mengalami penurunan lebih rendah dari binatang (seburuk-buruk makhluk). Qalb selain bermakna fisik yang berarti jantung, dengan sifat yang selalu 'bolak-balik'. Ia juga berarti bagian dari manusia yang menampung berbagai perasaan dan hal-ha! yang bersifat rohani-spiritual. Pesan al-Qur’an tentang penurunan derajat manusia adalah: pertama, ada pesan ayat al-Our'an yang menjelaskan adanya kesamaan antara manusia dan binatang dalam perbedaan wama kulit atau bulu serta jenis, juga pesan dengan penyebutan manusia dan binatang dalam ayat al-Qur-'an secara seiring untuk hal yang sangat berbeda. Kedua, adanya pesan penurunan derajat manusia yang lebih keras lagi, yaitu bahwa derajat manusia lebih rendah daripada binatang. Ketiga, adanya pesan yang mempunyai makna yang bcrbeda terhadap pesan perumpamaan kerendahan manusia. Pesan al-Qur'an tentang kenaikan derajat mariusia adalah: pertama, adanya pesan potensi derajat manusia untuk naik, sebab Allah sendiri telah be~janji dalam al-Qur-'an atas pesan potensi kenaikan derajat manusia tersebut. Kedua, adanya pesan kesempatan yang sama antara manusia dengan malaikat. Ketiga, adanya pesan yang menjelaskan bahwa manusia lebih mulia daripada malaikat karena kelebihan yang dimilikinya sehingga Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud pada manusia. Di antara kelebihan manusia itu adalah Allah mengajarkan pengetahuan pada manusia, dan nih. Tuhan sendiri yang ditiupkan pada diri manusia. Sebab-sebab pokok penurunan derajat manusia itu meliputi: hawa nafsu, yaitu bagian dari manusia yang cenderung mengajak pada kesesatan dan kecelakaan; syaitan, yaitu selain bisa juga berasal dari manusia, dalam bentuk kongkritnya ia berarti iblis dari bangsa jin, dengan kesombongrumya ia menolak 'bersujud' pada Adam dan karena keputus-asaanya ia berikrar untuk menyesatkan manusia sepanjang masa; • kelemahan-kelemahan manusia, selain kesombongan dan keputusasaan kelemahan lain yang perlu dicermati adalah sifat yang berulang ulang, sifat kemunafikan dan sifat ketertarikan. Sebab-sebab pokok kenaikan derajat manusia, meliputi: kembali ke fitrah, yaitu kembali berjalan sesuai fitrah yang telah diberikan Allah sejak awal penciptaan. Fitrah berasal dari Tuhan dan mendesainnya dengan kemuliaan-Nya sehingga kecenderungannya mengajak ke arah kemuliaan penciptanya; taubat, yaitu kondisi atau posisi transisi antara terangkatnya manusia dari kenistaan dosa dengan naiknya ia mencapai kemuliaan. Dengan bertaubat manusia mengingat Tuhannya lagi dan menjadikan dirinya bervisi-misi serta bereksistensi. Ia juga dapat mengembalikan keseimbangan dalam diri manusia serta dapat mengubah manusia yang paling jahat bahkan melebihi syaitan atau iblis sekalipun menjadi manusia dengan kesalehan melebihi malaikat; kelebihan-kelebihan manusia, dari berbagai kelebihan manusia, ada lima kelebihan dominan yang menjadi potensi penting bagi kenaikan derajat manusia, yang mana kelebihan ini tidak didapati pada makhluk lain, yaitu: keberanian mengambil resiko; terpilih atau dipilih menjadi khalifah dengan desain yang terbaik; kebebasan berkehendak dan bebas memilih; diajarkan pengetahuan, dan disempumakan penciptaannya dengan tiupan ruh-Nya Tuhan sendiri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Muzairi, MA
Uncontrolled Keywords: ruh, derajat, manusia
Subjects: HAK ASASI MANUSIA
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 05 Jul 2017 07:54
Last Modified: 05 Jul 2017 07:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25804

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum