ARKEOLOGI DAN GENEOLOGI PENGETAHUAN FOUCAULT DAN IMPLIKASI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN

MUHAMMAD JAMIL MANILET, NIM. 00510246 (2005) ARKEOLOGI DAN GENEOLOGI PENGETAHUAN FOUCAULT DAN IMPLIKASI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ARKEOLOGI DAN GENEOLOGI PENGETAHUAN FOUCAULT DAN IMPLIKASI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (ARKEOLOGI DAN GENEOLOGI PENGETAHUAN FOUCAULT DAN IMPLIKASI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Epistemologi yang selalu dijadikan sebagai sandaran kebenaran ternyata tidak terlepas dari kepentingan manusia. Epistemologi yang sangat mendewakan rasionalitas masih harus berhadapan dengan nyanyian kebenaran yang disenandungkan oleh kekuasaan. Dilema ini inemaksa kita unluk melakukan tinjauan ulang terhadap epistemologi itu sendiri. Michel Foucault adalah salah satu tokoh postmodern yang sangat getol mempertahyakan rasionalitas. Dengan metode arkeologi dan geneologi pengetahuan, Foucault mengajak kita untuk mempertanyakan kembali kebenaran yang telah dilahirkan oleh epistemologi. Sangat sulit untuk memahami teori arkeologi dan geneologi yang dirintis* oleh Foucault, karena teori ini tidak menjanjikan suatu model yang konkrit. Namun demikian, upaya yang dilakukan untuk memahami teori ini selalu dilakukan dengan berbagai pcndckatan Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan model pendekatan historis-faktual. Melalui pendekatan ini, arkeologi dan geneologi pengetahuan nampak sebagai pencarian latar belakang terbentuknya epistemologi. Dalam teori ini Foucault tidak mempertanyakan benar ataupun salah tetapi "bagaimana sebuah pengetahuan terbentuk" dan kemudian digunakan untuk meraup kekuasaan. Berbagai fenomena perilaku keagamaan yang terjadi di Indonesia semenjak lengsernya Soeharto hingga saat ini dijadikan sebagai benang merah untuk lebih memahami teori yang dimaksud Perubahan perilaku keagamaan yang terjadi di Indonesia yang berujung pada pertikaian antar umat beragama, menggambarkan adanya perubahan paradigma yang sengaja didesain melalui normalisasi dan disiplin oleh mereka yang ingin merebut kekuasaan. Ambon dan Poso adalah bukt konkrit terjadinya pertikaian umat beragama. Penganut agama yang bertikai tentunya telah terperangkap dalam kuasa yang rcprcsif, kalau niengikuli pelimjuk I'oucaull bahwa di mana ada kuasa di situ akan ada resistensi. Lalu siapakah yang bertanggung jawab atas semua ini? Pedulikah Tuhan dengan kejadian ini? Padahal Tuhan sudah menghentikan firman-Nya dan kemanakah para penganut agama itu akan mengadu? Tidak lain hanyalah mengungsi mencari keselamatan sendiri-sendiri di kampung orang. Di saat inilah agama, bukan saja agama Islam letapi seluruli agama di Indonesia harus menyatukan visi dan misinya untuk kembali membangun masyarakat Indonesia sehingga cita-cita luhur bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dapat tercapai dan bukan lagi sekedar sanandung indah yang tidak ada artinya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Abdul Basir Solissa, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Foucault
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 05 Jul 2017 09:01
Last Modified: 05 Jul 2017 09:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25823

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum