BADRUZZAMAN AL-HAMDANI, NIM. 99513116 (2004) BUNG KARNO, MARHAENISME DAN ISLAM. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.
|
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Text
BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
Abstract
Sosialisme adalah suatu gerakan yang tetjadi pada sebuah negara yang bertujuan untuk: membangun susunan masyarakat yang terlepas dari belenggu kediktatoran sistem penjajahan kolonial. Negara-negara di dunia pasti mengalami sebuah gerakan sosialis, dengan berbagai macam bentuknya. Dalam perjalan lahimya gerakan sosialis di manapun, pasti mempunyai ciri khas masing-masing, sebagai sebuah tanda yang sesuai dengan keadaan negerinya. Bung Kamo dengan Marhaenismenya sebagai akar sosialisme Indonesia, digunakan sebagai alat perjuangan dan pergaulan hidup bagi rakyat Indonesia yang miskin secara sosial, ekonomi, politik. Dari permasalahan di atas, dapat ditanyakan, pertama, bagaimana kondisi yang melatar belakangi lahimya Marhaenisme sebagai akar sosialisme Indonesia?, kedua, bagaimana konsep Marhaenisme sebagai akar sosialisme Indonesia?, ketiga, bagaimana pandangan ajaran Islam terhadap Marhaenisme sebagai akar sosialisme Indonesia?. Lahimya Marhaenisme dilatarbelakangi oleh kehidupan sosial, di mana terciptanya strata sosial, yang mempengaruhi pada kualitas kehidupan masyarakat. Secara politik, adanya sistem yang dilahirkan oleh kolonialisme, yakni, imperialisme, politik liberal, cultur stelsel, dan secara ekonomi lahimya kapitalisme yang menguasai perekonomian pribumi, yakni, tanam paksa, dan penyewaan tanah murah. Bung Kamo mengatakan bahwa, Marhaenisme adalah alat perjuangan rakyat Indonesia terhadap kolonial. Secara sosial, Marhaenisme membangun masyarakat yang mempunyai watak yang mandiri, suka membantu orang lain, dan menghilangkan pandangan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang pemalu. Secara politik, Marhaenisme dengan aksi massanya, membangun bangsa yang merdeka, bebas dari segala macam penindasan. Secara ekonomi, Marhaenisme harus mempunyai segala sesuatunya sendiri untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan membangun manusia yang mandiri, serta tidak bergantung kepada orang lain. Ajaran Islam memandang bahwa nilai-nilai yang dikandung oleh Marhaenisme adalah kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan sesama manusia. Merd~ka artinya manusia tidak boleh takut kepada manusia, namun takut hanya kepada Allah S. W. T. Persamaan, man usia satu dengan lainnya adalah sama di hadapan Allah S.W.T. Persaudaraan, sesama manusia adalah saudara, senasib dan sepenanggungan. Selanjutnya Marhaenisme dapat digunakan untuk menjadi konsep membangun negara yang adil makmur, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Pertama, Marhaenisme sebagai alat peijuangan atau pergerakan, kedua, Marhaenisme sebagai pergaulan hidup berbangsa dan bemegara, ketiga, marhaenisme sebagai gambaran manusia yang mandiri.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Dr. H. Imam Chuseno |
Uncontrolled Keywords: | bung Karno, marhaenisme, Islam |
Subjects: | Politik Islam > ISLAM DAN DEMOKRASI |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1) |
Depositing User: | Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id) |
Date Deposited: | 07 Jul 2017 07:38 |
Last Modified: | 07 Jul 2017 07:38 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25859 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |