KESENIAN JABUR DI BANJARARUM KALIBAWANG KULON PROGO (Studi Akulturasi Islam dalam Budaya Lokal)

ISTIQO BANI ARIFAH, NIM. 00520277 (2005) KESENIAN JABUR DI BANJARARUM KALIBAWANG KULON PROGO (Studi Akulturasi Islam dalam Budaya Lokal). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KESENIAN JABUR DI BANJARARUM KALIBAWANG KULON PROGO (Studi Akulturasi Islam dalam Budaya Lokal))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KESENIAN JABUR DI BANJARARUM KALIBAWANG KULON PROGO (Studi Akulturasi Islam dalam Budaya Lokal))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Pakem wayang purwa yang selama ini dikenal masyarakat Jawa adalah cerita Mahabarata dan Rarnayana. Namun tidak demikian dengan wayang Jabur di Desa Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo. Wayang Jabur merupakan sebuah pergelaran wayang won~ atau wayang orang dengan latar cerita Islam. Dari sinilah penulis berasumsl bahwa telah terjadi akulturasi antara Islam dengan Budaya lokal ( wayang). Dalam membahas pembahasan ini peneliti merumuskan dua pennasalahan: pertaflla apa latar belakang munculnya Kesenian Jabur di daerah Banjararum; kedl)m apa bentuk akulturasi budaya Islam dengan budaya lokal. Untuk mendekati obyek penelitian menggunakan pendekatan Atropologi. Adapun cara-cara untuk menghampiri obyek diantaranya dengan observasi partisipasif, wawancara, dokumentasi, dan etnofotografi. Berdasarkan sifat data yang dikumpulkan, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif · Guna melihat wayang Jabur ini menggunakan teori Akulturasi Ralph Linton tentang unsur-unsur kebudayaan yang mudah berubah dan yang sukar berubah, bila dihadapkan dengan unsur asing. Unsur-unsur yang sukar berubah bila dihadapkan dengan pengaruh asing yaitu inti dari suatu kebudayaan (covert culture). Adapun bagian yang mudah berubah bila dihadapkan dengan pengaruh asing adalah kebudayaan bagian perwujudan lahimya dengan istilah oyert culture. Latar belakang kesenian Jabur dipengaruhi beberapa faktor yang menjadikan eksis keberadaannya diantaranya: pertama adanya faktor geografis, kependudukan, keagamRfin dan sosial budaya yang cukup kondusif terhadap eksisnya wayang Jabur tersebut. Kedua sebagai wadah misi keagamaan dan melanggengkan tradisi budaya warisan leluhur. Mengenai asal usul-usul keberadaanya sulit untuk dirunut, karena selama ini tidak dilakukan penulisanpenulisan. Kesenian ini diwariskan secara lisan dengan tutur kata dari generasi ke generasi selama berabad-~bad. Sedangkan mengenai lakon atau alur cerita yang dipergelarkan dalam etnografi diwariskan secara lisan dengan tutur kata dari dalang kepada muridnya, baik mengena1 pengetahuan teon maupun cara pelaksanaannya. Adapun bentuk.-benfun akulturasi dalam Wayang Jabur terjadi pada: bentuk lakon, dalam penokohan}, dalam bahasa, dalam busana dan aksesoris, dalam tembang, dalam jenturan, dan dalam ginem atau dialog

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Ustadi Hamzah, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: seni, kesenian, jabur, Banjararum, Kalibawang
Subjects: Kesenian
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 10 Jul 2017 07:59
Last Modified: 10 Jul 2017 07:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26011

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum