PERBANDINGAN KONSEP DAN POLA PENAFSIRAN MIMPI ANTARA TIMUR DAN BARAT

MUHAMMAD NUR, NIM. 99512913 (2004) PERBANDINGAN KONSEP DAN POLA PENAFSIRAN MIMPI ANTARA TIMUR DAN BARAT. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Penelitian di dalam skripsi ini mengkaji perbandingan konsep dan pola penafsiran mimpi antara dunia barat dan timur. Dalam kajian ini penulis membatasi konsep dari dunia barat pada pemikiran Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Aristoteles. Sedangkan dunia timur pada pemikiran yang berasal dari agama Islam. Dari berbagai konsep yang ada, secara garis besar faktor yang mcnycbabkan mimpi dapat di kelompokkan kepada tiga bagian. Yaitu mimpi yang discbabkan oleh faktor fisik (jasmani), lalu yang disebabkan oleh kondisi psikis (kcjiwaan), kcmudian mimpi yang discbabkan oleh alam ruhiyah (spiritual). Dunia mimpi demikian riskan. Karena itu, menelaah mimpi menjadi renting. Tclaah yang mendalam dan komprehensip terhadap mimpi akan dapat menjadikan kita lebih realistis di dalam melihat mimpi. Maksudnya, kita tidak akan terjebak pada pemahaman yang berbau bid'ah dan khurafat di dalam memaknai mimpi. Di samping itu, melalui analisa yang dan kritis terhadap konsep dan pola penafsiran mimpi ini, secara ontologis akan dapat dilihat bagaimana cara masing-masing obyek yang dibandingkan di dalam melihat manusia. Di dalam kajian ini metode yang digunakan adalah deskriptif-analitik, yaitu pcnulis berusaha memaparkan berbagai konsep dan pola penafsiran mimpi yang ada di dunia barat dan timur sesuai pembatasan yang telah penulis sebutkan di atas. Paparan terscbut disertai analisa atas Jatar belakang konstruk pemikiran yang telah terbentuk. Untuk dapat menernukan akar yang melatarbelakangi konstruksi pernikiran tersebut, penulis menggunakan pendekatan psikologis-antropologis. Pcnggunaan pendekatan psikologis karena mimpi merupakan bagian dari fcnomena kejiwaan. Sedangkan pendekatan antropologis dipergunakan untuk mcnclusuri pola pemaknaan terhadap mimpi (tafsir mimpi). Di dalam memahami mimpi, dunia barat dan timur 'sepakat' bahwa mimpi mlalah deretan dari gambaran mental yang saling bertalian dan berlangsung sclama orang tidur. Bedanya, dunia barat dalam rnemahami mimpi lebih beroricntasi pada proses terjadinya mimpi, sedangkan dunia Islam lebih bcrorientasi pada hasil dari mimpi yang terjadi. Di sarnping itu, dunia barat mcmahami mimpi hanya sebagai akibat dari pengaruh mekanisme fisik dan ccrmin dari gejala psikologis (kejiwaan) yang dialami seseorang semata. Sedangkan dalam pandangan Islam, selain mengakui apa yang digarnbarkan oleh barat, Islam juga rneyakini bahwa mirnpi rnerniliki keterkaitan dengan alarn ruhiyah (spiritual) sebagai dirnensi lain selain fisik yang ikut menentukan bentuk serta sifat mimpi seseorang. Bentuk pemaharnan terhadap mimpi yang berbeda ini, berimbas juga pada pola penafsiran yang dilakukan terhadap mimpi. Masing-masing pihak merniliki kelebihan dan kekurangan di dalarn konsep dan pola penafsiran mimpi. Karena itu, rnenurut penulis perlu adanya kajian dan komparasi terhadap berbagai konsep dan pola penafsiran yang telah ada, untuk kemudian perlu diadakannya saling mengisi kekurangan yang ada pada masingmasing pihak. Sehingga berbagai konsep dan pola penafsiran yang ada menjadi saling melengkapi bukan saling mernpertentangkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. sudin, M.Hum
Uncontrolled Keywords: tafsir mimpi, mimpi malam hari
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 11 Jul 2017 11:05
Last Modified: 13 Jul 2017 13:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26168

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum