AHMAD ABDUR ROHMAN, NIM. 00510212 (2004) POLITIK SEBAGAI REALISASI KEBEBASAN (Kajian atas Filsafat Politik Hannah Arendt dan lmplikasinya bagi Pemikiran Politik Islam). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (POLITIK SEBAGAI REALISASI KEBEBASAN (Kajian atas Filsafat Politik Hannah Arendt dan lmplikasinya bagi Pemikiran Politik Islam))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
Text (POLITIK SEBAGAI REALISASI KEBEBASAN (Kajian atas Filsafat Politik Hannah Arendt dan lmplikasinya bagi Pemikiran Politik Islam))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Politik bukanlah kebijakan patemalistik penguasa atau superioritas kalangan elit pemerintah, tetapi merupakan suatu komunikasi publik dalam civil society. Sehingga politik dipahami bukan sebagai satu dominasi (herrschaft) atau otoriterisme, tetapi sebagai kebebasan (freiheit) dan komunikasi antar warga negara. Hannah Arendt adalah salah satu pemikir politik kontemporer terkemuka dari Jerman pada abad 20. Ia merupakan seorang pelarian Yahudi. Penguasaannya terhadap tradisi pemikiran politik Yunani kuno, terutama pengaruh Aristoteles jelas mewarnai dalam konstelasi pemikirannya. Namun demikian belum banyak kajian yang dilakukan atasnya. Umumnya pembahasan masih bersifat selintas, sambillalu, ketika membedah sejarah ftlsafat politik. Pendapat umum yang berkembang menyatakan bahwa karya-karya Arendt sangat mewakili fenomena kehidupan politik yang terus berkembang samapai saat in meski belakangan terbukti banyak kontroversi. Kuatnya pembacaan tersebut tercermin dalam buku-buku yang ditulisnya. Teori politik Hannah Arendt yang mengambil isnpirasi dari pemahaman Yunani kuno tentang polis yang memandang politik sebagai sebuah seni - techne - menjadi bagian dari aktivitas seni. Politik merupakan seni penampilan di mana seseorang dalam kebersamaan dengan orang lain saling menampilkan diri sehingga "aku tampil dilihat oleh orang lain sebagaimana aku juga melihat orang lain tampil di hadapanku." Dalam penampilan itu - tindakan politik - manusia merealisasikan potensi tertinggi dari hakikat manusia: berbicara dan bertindak. Teori yang dipakai adalah teori fenomenologi dan hermeneutik. Teori mengandaikan setiap bagian dari pelaku politik tidak berdiri sendiri. Ia merupakan rangkaian dari pelaku-pelaku politik (institusi politik). Dengan teori ini diharapkan akan terlihat tidak saja konteks yang tetjadi diseputar masa kelahirannya, karakter yang dipilih penulisnya, tetapi juga adanya usaha untuk menemukan paradigma politik sebagai ruang publik dalam merealisasikan kebebasan yang hendak dikembangkan oleh penulisnya. Ruang publik yang dimaksud dalam kajian ini adalah sebagai ruang diskursif yang bisa muncul kapan pun dan orang bertindak oersama-sama,
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Drs. A. Muzari, MA |
Uncontrolled Keywords: | Politik, realisasi kebebasan |
Subjects: | Filsafat Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1) |
Depositing User: | Drs. Bambang Heru Nurwoto |
Date Deposited: | 11 Jul 2017 14:54 |
Last Modified: | 11 Jul 2017 14:54 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26224 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |