PENDIDIKAN ISLAM DAN KEMISKINAN (Mencari Paradigma Baru Pendidikan Islam Yang Responsif Terhadap Problem Sosial)

Santoso, NIM. 99474166 (2004) PENDIDIKAN ISLAM DAN KEMISKINAN (Mencari Paradigma Baru Pendidikan Islam Yang Responsif Terhadap Problem Sosial). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PENDIDIKAN ISLAM DAN KEMISKINAN (Mencari Paradigma Baru Pendidikan Islam Yang Responsif Terhadap Problem Sosial))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (175MB) | Preview
[img] Text (PENDIDIKAN ISLAM DAN KEMISKINAN (Mencari Paradigma Baru Pendidikan Islam Yang Responsif Terhadap Problem Sosial))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (277MB)

Abstract

Islam adalah agama yang peduli terhadap masalah kemiskinan. Sebagaimana tersebut dalam surat al-Ma'un, barangsiapa mengabaikan orang miskin maka sama artinya dengan mendustakan agama.Berangkat dari Jatar belakang masalah di atas maka ada beberapa pokok persoalan yang dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan tetjadinya kemiskinan itu? 2. Bagaimana teori-teori yang ditawarkan untuk mengentaskan kemiskinan tersebut? 3. Bagaimana paradigma pendidikan Islam yang responsifterhadap problem sosial tersebut? Sebagai penutup maka dalam bagian ini penulis hendak merefleksikan uraian yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya, yaitu dengan menjawab pertanyaan yang terumuskan dalam bagian rumusan masalah terdahulu. 1. Faktor penyebab kemiskinan secara garis besar ada tiga, yaitu natural, kultural dan struktural. Faktor natural adalah kemiskinan yang disebabkan karena faktor alami atau kodrat seperti: buta, tuli, cacat tangan, cacat kaki, dan sebagainya. Faktor kultural adalah kemiskinan yang disebabkan karena budaya, seperti, malas, boros, tergantung, inferior dan lain sebagainya. Faktor struktural adalah masalah kemiskinan sebagai dampak dari adanya sistem yang timpang. Sebagai contoh adalah sistem ekonomi kapitalis, yang hanya memikirkan pertambahan modal saja tanpa adanya kepedulian sosial. Dan faktor struktural inilah yang sebenamya paling besar pengaruhnya dan yang seharusnya bertanggung jawab akan adanya masalah kemiskinan. 2. Apabila masalah kemiskinan berkaitan dengan faktor natural, maka pengentasannya adalah memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengaktualisasikan dirinya dengan mengembangkan potensi dirinya, dan bila tidak ada yang bisa diharapkan, maka Islam memerintahkan untuk menyantuni dan memenuhi kebutuhan mereka. Apabila masalah kemiskinan berkaitan dengan faktor kultural, maka langkah yang dilakukan adalah bagaimana menyusun strategi untuk meningkatkan etos keija kelompok miskin, meningkatkan pendidikan supaya mereka memiliki pola pikir yang melihat masa depan, dan menata kembali institusi-institusi ekonomi supaya dapat mewadahi kebutuhan serta aspirasi kelompok miskin. Dan hila kemiskinan berakar dari faktor struktural, maka strategi pembangunan yang telah dilakukan selama ini perlu dirumuskan kembali. Strategi pembangunan jangan lagi mementingkan pertumbuhan, tetapi seharusnya lebih mementingkan pemerataan. Kemiskinan tidak semata-mata berakar dari "kelemahan diri" sebagaimana ctipahami dalam perspektif kultural, namun sebenamya kemiskinan semacam itu justru merupakan konsekuensi dari pilihanpilihan strategi pembangunan ekonomi yang dicanangkan selama ini. 3. Paradigma baru pendidikan Islam yang ditawarkan adalah pendidikan yang kritis, humanis, dan transformatif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Drs. H. Hamruni, M.Si. 2. Drs. Abd. Rahman Assegaf, MA.
Uncontrolled Keywords: islam, kemiskinan
Subjects: ISLAM DAN KEMISKINAN
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Kependidikan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 20 Jul 2017 08:12
Last Modified: 20 Jul 2017 08:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26327

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum