PENAFSIRAN KH. ABDULLAH SAID TERHADAP LIMA SURAT YANG PERTAMA TURUN (Analisis Metodologis atas Buku Panduan Berislam)

RR. TSALIS HIDAYATULUMMAH, NIM. 00530171 (2005) PENAFSIRAN KH. ABDULLAH SAID TERHADAP LIMA SURAT YANG PERTAMA TURUN (Analisis Metodologis atas Buku Panduan Berislam). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Sebuah karya tafsir adalah buah karya seorang untuk menginterpretsikan al~Qur'an yang merupakan kitab suci umat Islam. Interpretasi al-Qur'an sangat diperlukan untuk mengejawantahkan kandunga kitab suci ini. Dalam kenyataannya penafsiran sangat beragam yang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor pribadi mufassir, seperti latar belakang sosio kemasyarakatan diman ia berada, pendidikan dan kecenderungan mufassir itu sendiri. Hal ini membuat warna tersendiri dalam penafsirannya. Sehingga semakin hari semakin banyak pula dan beraneka ragam pukla penafsiran yang membuat semaraknya dunia penafsiran dan sangat menarik untuk digali dan dipelajari. Penafsiran yang dilakukan oleh pendiri Pondok Pesantren Hidayatullah, KH. Abdullah Said adalah salah satu dari sekian banyak karya tafsir yang ada didunia yang tentunya mempunyai ciri khas tersendiri. Penafsiran ini dijadikannya sebagai sebuah metode gerakan dan idealisme bagi santri pondok pesantren Hidayatullah dan dirintis untuk dipopulerkan dikalangan umum. penafsiran yang lebih dikenal dengan "sistematika nuzulnya wahyu" ini telah memberikan pengaruh yang signifikan bagi santri pondok pesantren Hidayatullah yang telah mempunyai 150 cabang di seluruh nusantara ini. Disebut sebagai "Sistematika Nuzulnya Wahyu" atau "Manhaj Nuzulil Wahyi" karena penafsiran ini akan mencakup lima surat yang yang pertama turun sesuai dengan urutan turunnya wahyu yang secara sistematis ayat-ayat tersebut adalah sebagai wahyu yang Allah swt berikan kepada Muhammad saw sebagai petunjuk berkala dan berkesinambungan bagi Nabi untuk membangun peradaban Islam dengan mendidik sahabatnya sesuai wahyu-wahyu tersebut. Pembatasan atas lima surat tersebut bukan tanpa alasan. Pembatasan ini atas dasar asumsi bahwa lima surat pertama tersebut, yaitu surat al-'alaq sampai al-fatihah adalah merupakan pondasi, dasar-dasar ajaran yang Allah berikan untuk manusia. Dengan kata lain semua hal~hal yang Allah gariskan untuk manusia pada intinya tertolak pada ayat~ayat tersebut, adapun ayat-ayat dan surat-surat selanjutnya merupakan bangunan di atas pondasi tersebut yang merupakan perincian dan penjelasannya. Penafsiran ini adalah hasil ijtihadi KH. Abdullah Said yang disajikan dengan model tematik, ditafsirkan dengan global artinya tidak menjelaskan arti setiap kata secara rinci. Beliau hanya menjelaskan pada satu ayat. Nuansa penafsirannya adalah adabi ijtima'I dan bertolak pada tek al qur'an sebagai titik tolak penafsirannya. Secara ringkas dapat disimpulkan kandungan ayat-ayat tersebut sebagai berikut : surat al-'Alaq :1-5 merupakan kunci utama didalam membangun kesadaran hidup bertauhid, surat al-Qalam : 1-7 membimbing manusia atau memiliki cita~cita yang jelas, surat al-Muazzammil : 1-10 merupakan pembekalan mental yang harus disiapkan oleh setiap pejuang Islam untuk menghadapi segala situasi, surat ai-Muaddatstsir : 1-7 adalah perintah untuk mendakwahkan Islam, surat ai-Fatihah : 1-7 merupakan informasi utuh yang menggambarkan satu kesatuan ajaran Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Indal Abror, M.Ag
Uncontrolled Keywords: abdullah said, surat alquran
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 13 Jul 2017 08:52
Last Modified: 13 Jul 2017 08:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26329

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum