KONSEPSI ABDULLAH GYMNASTIAR TENTANG ETIKA BISNIS

BAHA'UDDIN, NIM. 98512809 (2005) KONSEPSI ABDULLAH GYMNASTIAR TENTANG ETIKA BISNIS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEPSI ABDULLAH GYMNASTIAR TENTANG ETIKA BISNIS)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONSEPSI ABDULLAH GYMNASTIAR TENTANG ETIKA BISNIS)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (15MB)

Abstract

Adalah RichardT De George dalam Business Ethics mengungkapkan suatul keyakinan bahwa antara etika dan bisnis tidak ada hubungan sama sekali. Keduanya adalah dua bidang yang terpisah dan tak ada kaitannya, kalaupun ada kaitannya itu bersitat negatif Karena itu bisnis tidak boleh dinilai dengan menggunakan norma atau nilai-nilai erika. Praktik bisnis dipandang cenderung merusak taman etika pada umumnya. Sebaliknya, penerapan etika di bidang bisnis ak:an mengganggu tercapamya tujuan bisnis. Btsnis yang bertujuan untuk mencapai laba yang sebesar-besarnya dalam situasi persaingan bebas, tidak bisa mengandalkan diri pada nilai-nilai moral. Untuk bisa menang dalam persaingan, seorang pelaku bisnis harus melakukan upaya yang dekat dengan perbuatan yang oleh persepsi umum dinilai jauh dari tindakan yang bermoral, sekalipun hal itu tidak dikehendaki dan tidak dilakukan jika seseorang berbuat di 1uar bidang bisnis, karena hal itu dirasakan sebagai bertentangan dengan hati nurani. Maka norma-norma dan nilai-nilai etika akan dengan mudah diabaikan. Itu berarti etika ttdak punya tempat dan tidak relevan untuk kegtatan btsms. lnilah ungkapan- ungkapan yang oleh De George disebut sebagai Mitos Bisnis Amoral. Di Indonesia, etika bisnis masih merupakan barang baru bagi sebagaian orang. Ini 1 tidak berarti bahwa pelaku bisnis di Indonesia tidak memiliki etika. Tapi etika yang dijalankan masih merupakan bagian dari etika sosial atau etika individual. Sistem etika yang sesungguhnya berlaku dalam masyarakat Indonesia masih hams diteliti dan dirumuskan secara lebih sistematis. Terkait dengan ungkapan yang dikemukan oleh De George di atas, Gymnastiar sangat tidak sepakat. Dalam hal tru, Uymnastiar mempunyai gagasan tersendiri mengenat pentmgnya ettka btsms. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Abdullah Gymnastiar, yang biasa di sapa Aa Gym merupakan pelaku bisnis sekaligus juru dakwah (dai). Konsepnya tentang Manajemen Qalbu sudah menjadi icon dirinya dan komunitas (Daarut Tauhiid). Hal seperti inilah yang banyak kita temui dalam memahami pemikiran Uymnastiar mengenai etika bisnis, yaitu bermuara pada pengelolahan/pengaturan batt ( qalb). Dalam penehttan tnt, penults menggunakan metode deskriptip interpretatif serta analisis isi (content analysis). dengan memakai pendekatan kontekstual dan sejarah. Hal ini dilakukan, karena penulis merasa hal tersebut sangat penting untuk melihat gagasan Gymnastiar tenang konsep etika bisnisl 1 secara utuh yang tercecer di berbagai tulisannya, maka langkah pertama yang penults 1ak:ukan adalah mengumpulkan tultsan-tultsan Uymnastiar yang terkrut 1 1 dengan pokok masalah yang diteliti, kemudian dideskripsikan secara sistematis lalu dianalisis berdasarkan data yang ada. Gymnastiar dalam kaitan ini termasuk kategori pemikir yang banyak memandang secara positif konsep tersebut, sekaligus memberikan apresiasi yang sangat positif dalam masalah ini. la mengaitkan konsep etika bisnis dengan konsep Manajeman Qalbu. Inti dari konsep Manajeman Qalbu sendiri adalah memenej hati dan kepribadian. Dengan hati yang bersih dan kepribadian yang prestatif ak:an terpancar ak:hlaq yang multa dan terhindar dart perbuatan yang merugikan kepentingan orang lain. Konsep etika bisnis Gymnastiar bermuara pacta kebeningan hati. Dengan begitu, ia menjelaskan bahwa tidak ada dikotomil 1 antara etika dan bisis, justru keduanya saling terkait dan demi keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Ia juga mengaitkan konsep ini dalam konteks ke- Indonesia-an sekaligus menghubungkannya dengan keadaan perekonomian umat Islam saat ini. Perekonomian saat ini banyak dikuasai oleh umat non Islam. Padahal, fondasi perekonomian umat merupakan pilar yang harus dibangun. Untuk mencapai kesejahteraan maka Islam menganjurkan umatnya bekeija keras termasuk aktivitas bisnis. Bahkan menurut Gymanstiar berbisnis adalah jihaa fi sabll Allih. Perekonomian yang kuat akan berimbas ke pada tingkat kemakmuran dan kesejaheran masyarakat. Ini menunjukkan bahwa spiritual values akan menjadi semakin menentukan dalam berbagai bidang kehidupan. Spiritual values\ inilah yang tercermin dalam watak dan perilaku Gymnastiar dan komunitas Daarut Tauhiid. Dapatlah 'disampaikan oleh penulis bahwa gerakan ekonomi religius merupakan sesuatu yang amat dibutuhkan bagi pembangunan ekonomi bangsa saat ini. Kebutuhan tm bersitat mendasar karena dengan gerakan ekonomt religius ini yang pelaksanananya bersamaan dengan peningkatan spiritualitas, yaitu peningkatan pelaksanaan ajaran-ajaran agama, khususnya agama Islam. Abdullah Gymanstiar dan Daarut Tauhiid telah memulai gerakan ini sebagai pemotivasi umat. Etika, moral, dan spiritualitas memang erat berhubungan dengan organisasi suci bemama agama. Agama, tak peduli apapun agama tersebut, pasti selalu menyerukan etika, moral, dan spiritualitas kepada kepada seluruh umat manusia. Agama memberi tidak saja janji, tetapi juga bukti, bahwa kehidupan yang dtpayungt oleh ttga hal tersebut ( ettka, moral dan spmtuaJ) akan didapati sebentuk 1 kehidupan yang tentaram, adil, aman, jujur, penuh toleransi, dan nilai-nilai kebahagiaan lainnya. Ini jelas perlu sekali dan wajib hukumnya. Jika kita mau negeri ini bangkit kembali dan punya masa depan yang baik, maka peradaban dan keadaban bisnis perlu dibangun. Hanya bisnis yang beradab yang mempunyai masa depan. Adab dan etika merupakan syarat perlu bagi usaha ekonomi yang menguntungkan dalam jangka panjang. Hanya badan usaha yang punya adablah yang mungkin menjadi rahmatan li al-alaminn buat negeri ini. Tanpa adab dan moral, maka setiap perusahaan akan menjadi monser uang yang akan menghancurkan bangsa ini.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Muh. Fahmie, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Konsepsi Abdullah Gymnastiar, Etika Bisnis
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 14 Jul 2017 16:25
Last Modified: 14 Jul 2017 16:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26443

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum