ARRANGED MARRIED DI PONDOK PESANTREN AL-MA’SUM TEMPURAN, MAGELANG (Studi terhadap Perjodohan di Pondok Pesantren Al-Ma’sum Tempuran, Magelang)

AFINA AMNA, NIM. 13720008 (2017) ARRANGED MARRIED DI PONDOK PESANTREN AL-MA’SUM TEMPURAN, MAGELANG (Studi terhadap Perjodohan di Pondok Pesantren Al-Ma’sum Tempuran, Magelang). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img] Text (ARRANGED MARRIED DI PONDOK PESANTREN AL-MA’SUM TEMPURAN, MAGELANG (Studi terhadap Perjodohan di Pondok Pesantren Al-Ma’sum Tempuran, Magelang))
13720008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img]
Preview
Text (ARRANGED MARRIED DI PONDOK PESANTREN AL-MA’SUM TEMPURAN, MAGELANG (Studi terhadap Perjodohan di Pondok Pesantren Al-Ma’sum Tempuran, Magelang))
13720008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Pernikahan adalah salah satu sunnah rosul yang menyatukan dua orang, dua pikiran dan dua keluarga untuk melebur menjadi satu. Pandangan Islam pernikahan merupakan ketentraman, cinta, kelembutan, kasih sayang, perpaduan, pengertian, dan penyatuan antara pria dan wanita dengan menggunakan fisik roh dan kalbu. Arrange Married atau Perjodohan adalah salah satu bentuk pernikahan yang telah disusun dan telah ditentukan. Di Pondok Pesantren Al-Ma‟sum Magelang, hampir sebagian besar santrinya menikah karena dijodohkan. Perjodohan yang diatur kyai ini pun mutlak dipilihkan oleh kyai, biasanya wali santri memberikan kewenangan kepada kyai agar kyainya mencarikan jodoh untuk sang anak. Anakpun akan patuh dengan apa yang diperintahkan oleh kyai Penulis ingin mengetahui tentang faktor yang menjadikan arraged married masih langgeng terjadi di Pondok Pesantren Al-Ma‟sum Magelang dan Bagaimanakah proses perjodohan di Pondok Pesantren Al-Ma‟sum Magelang. Hal ini menarik diteliti, karena di zaman dimana kita bisa mengenal siapapun lewat media sosial, ternyata masih ada orang yang bersedia untuk dijodohkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Penulis meakukan observasi di Pondok Pesantren Al- Ma‟sum dengan melihat kegiatan santri di pondok, bagaimana cara mereka berinteraksi dengan kyainya dan observasi saat ada prosesi akad nikah. Untuk wawancara penulis mewawancarai 12 informan yang menikah karena dijodohkan, satu wali santri, santri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Ma‟sum untuk mengetahui segala hal terkait perjodohan termasuk di dalamnya faktor yang menyebabkan mereka ta’dim kepada kyai dan bagaimana proses perjodohannya. Peneitian ini dianalisis menggunakan teori Max Weber tentang kepemimpinan kharismatik. Penulis juga menuliskan tentang integrasi penelitian ini dengan ilmu keagamaan Islam dan tentang interkoneksi dengan cabang ilmu lain. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan masih langgengnya arranged married di Pondok Pesantren Al-Ma‟sum disebabkan karena adanya otoritas yang dipegang oleh kyai. Perjodohan di pondok ini mempunyai dua pola. Pola yang pertama yaitu pola satu arah dimana santri tidak diberi hak untuk memilih atau menolak dan pola kedua adalah pola dua arah dimana santri diberi kewenangan untuk menerima perjodohan atau menolak perjodohan. Proses perjodohan yang terjadi di pondok pesantren Al-Ma‟sum telah penulis kelompokkan dalam empat tahap. Pertama ditimbali Kyai. Kedua Meminta restu orang tua. Ketiga Mengurus surat pernikahan di KUA dan yang terakhir yaitu Menikah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D
Uncontrolled Keywords: Perjodohan, Kyai, dan Kepemimpinan.
Subjects: Sosiologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sosiologi (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 20 Jul 2017 14:35
Last Modified: 09 May 2023 13:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26661

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum