M. ABDUL AZIZ, NIM. 99512964 (2004) FILSAFAT SEJARAH IBNU KHALDUN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (FILSAFAT SEJARAH IBNU KHALDUN)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (10MB) | Preview |
|
Text (FILSAFAT SEJARAH IBNU KHALDUN)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (22MB) |
Abstract
Perkembangan pcmikiran man usia selalu mcnarik unt uk dikaji. Pengkajian ilmu demikian menariknya sehingga beribu-ribu buku Lelah lahir untuk sekedar memberikan peta akademis dari mana pemikiran manusia bermula dan motivasi apa yang menjadikan manusia melahirkan gagasan tersebul. Silih bergantinya peradaban man usia juga menjadi kenyataan tersendiri yang tak dapat dipisahkan dengan dinamika pemikiran tersebut. Dengan demikian, secara sederhana sering bisa ditarik sebuah garis kausal antara pemikiran manusia dan dinamika kehidupannya. Manusia yang berflkir adalah manusia yang dinamis, karena determisnisme naturalistik yang membawa manusia kepada puncak posisi sebagai makhluk Tuhan adalah kemampuannya untuk berfikir itu. Adalah Ibnu Khaldun, filosof yang mengabdikan dirinya pada pergulatan keilmuan dan pemikiran yang tiada henti. Walau pandangan sinis sering ditujukan padanya sebagai sosok yang pesimis, fatalis, bahkan oportunis, namun sebagai pemikir, lbnu Khaldun adalah sebuah produk sejarah. Reputasi keilmuan lbnu Khaldun secara realitas telah diakui dan dikagumi oleh kaum intelektual, baik Barat maupun Timur, sehingga banyak predikat yang disandangnya, baik sebagai sejarawan, filosof sejarah, sosiolog, ekonom, ilmuwan politik, geografer, dan scbagainya. Namun ketajaman dan kejeniusannya dalam mengurai sejarah universal (kitab AI-'Ibar), lebih khusus mengenai hukum-hukum perkembangan dan determinisme sejarah, menisbatkan posisinya sebagai filosof Sejarah lebih dominan daripada predikat lainnya. Ketika para sejarawan menguraikan peristiwa-perisliwa sejarah melalui cerita-cerita mistik/sarat berbau kronik, lbnu Khaldun dengan tegas mengkriliknya. Melalui epistimologi empiris dan positivis inilah Ibnu Khaldun menyajikan sejarah secara ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan akal pikir dan dapat dibuktikan melalui serangkaian observasi. Kehcbatan pcmikiran lbnu Khaldun juga terletak pada orisinilitas pemikirannya. Walaupun karya-karya Yunani telah banyak diterjemahkan pada masa kedaulatan Abbasiyyah, namun lbnu Khaldun tidak terpengaruh oleh pemikiran yang telah ada. Buku Republic karya Plato dan politics karya Aristoteles belum sampai padanya, dan History of the Peleponesian War masih terlalu asing, apalagi Thucydidas belum dikenal oleh filosof-filosof Muslim. Orisinilitas pcmikirannya kian kentara kctika lbnu Khaldun memakai pendekatan ilmiah untuk mengkritik para ahli sejarah dan menerapkan hukum kausalitas yang menyingkirkan ilmuwan-ilmuwan politik yang hanya mengandalkan nukilan-nukilan ansich. Objek pembahasan Ibnu Khaldun mengenai masyarakat, perkembangannya, dan hukum-hukumnya menyebabkan ia juga berbeda dengan filosof-filosof Muslim pendahulunya (al-Farabi, lbnu Sina, Ibnu 'Arabi, al Ghazali, dan lain-lain) yang hanya tertumpu pada objek ilmu-ilmu agama.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Dr. Fatimah |
Uncontrolled Keywords: | Filsafat, Ibnu Khaldun |
Subjects: | Aqidah Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1) |
Depositing User: | H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI. |
Date Deposited: | 20 Jul 2017 09:53 |
Last Modified: | 20 Jul 2017 09:57 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26697 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |