KEDUDUKAN DAN PERAN PEREMPUAN SEBAGAI ISTRI DALAM MASYARAKAT KRATON YOGYAKARTA HADININGRAT (STUDI PERTAUTAN HUKUM ADAT DAN HUKUM ISLAM)

SYAIFUL WILDAN NIM: 04360088, (2009) KEDUDUKAN DAN PERAN PEREMPUAN SEBAGAI ISTRI DALAM MASYARAKAT KRATON YOGYAKARTA HADININGRAT (STUDI PERTAUTAN HUKUM ADAT DAN HUKUM ISLAM). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KEDUDUKAN DAN PERAN PEREMPUAN SEBAGAI ISTRI DALAM MASYARAKAT KRATON YOGYAKARTA HADININGRAT(STUDI PERTAUTAN HUKUM ADAT DAN HUKUM ISLAM))
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KEDUDUKAN DAN PERAN PEREMPUAN SEBAGAI ISTRI DALAM MASYARAKAT KRATON YOGYAKARTA HADININGRAT(STUDI PERTAUTAN HUKUM ADAT DAN HUKUM ISLAM))
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (308kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)

Abstract

ABSTRAK Kraton Yogyakarta Hadiningrat merupakan salah-satu pusat kebudayaan dan adat istiadat Jawa. Dari sejarahnya berdirinya, Kraton Yogyakarta merupakan kerajaan Islam. Kepemimpinan seorang penguasa (Sultan) sangat mempengaruhi perkembangan adat itu sendiri dan segala sendi kehidupan yang dilakukan oleh Sultan selalu dijadikan contoh dan pedoman bagi masyarakat Kraton tempat Sultan tinggal dan menetap. Pada mulanya, kedudukan perempuan (istri) Jawa di Kraton Yogyakarta Hadiningrat hanya diposisikan sebagai kanca wingking, yakni kedudukan di mana perempuan hanya bergelut dalam urusan belakang saja, sehingga peran dalam rumah-tangganya hanya melahirkan anak, memasak dan berdandan (manak, masak, macak) yang siklus geraknya ada di sekitar sumur, dapur, dan kasur. Hal ini digambarkan dalam beberapa serat Jawa Kuno yang kenyataannya merupakan ciptaan penguasa di jamannya. Namun dengan adanya kemajuan pendidikan dan modernisasi pada umumnya menyebabkan nilai-nilai kebudayaan di Kraton Yogyakarta Hadiningrat juga berubah, tidak terkecuali cara pandang terhadap kedudukan dan peran perempuan. Hal ini dikarenakan dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga, muncul bentuk pembagian kerja antara suami dan istri, yakni pada ruang domestik dan publik. Keadaan demikian membuat perempuan (istri) memiliki dua peran sekaligus. Dalam pengembangan sumber daya keluarga maka permasalahan kuatnya kedudukan sosial laki-laki dan lemahnya peran perempuan penting untuk dikaji. Metode yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kancah atau (field research), yaitu penyusun terjun langsung ke lapangan atau tempat penelitian untuk mengetahui secara jelas tentang kedudukan dan peran perempuan sebagai istri dalam masyarakat Kraton Yogyakarta Hadiningrat dengan metode pengumpulan datanya melalui interview, dokumentasi, dan observasi. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis historis, dan normatif. yaitu pendekatan terhadap sejarah sosial di Kraton Yogyakarta Hadiningrat untuk mengetahui pertautan antara hukum Adat dan hukum Islam. Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, maka dapat diketahui bahwa pandangan masyarakat Kraton Yogyakarta Hadiningrat tentang kedudukan dan peran perempuan sebagai istri mengalami perubahan dan selalu mengikuti serta menyesuaikan perkembangan zaman. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana Kraton menempatkan perempuan sebagai mitra sejajar laki-laki, walaupun demikian mengenai konsep kepemimpinan, Kraton Yogyakarta Hadiningrat tetap pada prinsipnya semula yakni seorang pemimpin hanya boleh dipegang oleh seorang laki-laki. Sedangkan peran publik yang dijalankan oleh perempuan Jawa haruslah demi membantu suami dalam usaha pemenuhan kebutuhan keluarga. Kebijakan Kraton Yogyakarta Hadiningrat dengan berbagai dasar pemikiran yang dipilih telah menjadi adat tradisi yang melekat dan kuat. Prinsip mencari kemaslahatan ini merupakan salah satu tujuan dari syari’ah. Islam sendiri telah mengajarkan sikap menghormati dan menghargai adat tradisi yang baik (tidak bertentangan dengan pesan moral syari’at Islam).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Abdul Halim, M. Hum. Nurainun Mangunsong, SH., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Kedudukan dan peran perempuan, istri, Kraton Yogyakarta Hadiningrat.
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 09 Aug 2012 17:25
Last Modified: 09 Aug 2012 17:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2680

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum