YAKIN DAN RAGU DALAM AL-QURAN

LULUK MASLUKHATUL KURNIA, NIM. 13531187 (2017) YAKIN DAN RAGU DALAM AL-QURAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (YAKIN DAN RAGU DALAM AL-QURAN)
13531187_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (7MB) | Preview
[img] Text (YAKIN DAN RAGU DALAM AL-QURAN)
13531187_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Yakin dan ragu dalam al-Quran sangat berhubungan erat dengan konteks keimanan, karena orang yang yakin selalu berkaitan dengan orang yang beriman, kuatnya keyakinan menunjukkan kuatnya iman seseorang. Sedangkan orang yang ragu selalu dikaitkan dengan orang yang tidak beriman. Untuk yakin penulis menggunakan lafad al-yaqin dan itmaanna. Sedangkan untuk ragu penulis menggunakan lafad al-syakk dan al-raib. Ada perbedaan pendapat mengenai ragu ada yang berpendapat bahwasanya orang yang ragu adalah orang yang kafir akan tetapi Quraish Sihab masih memperbolehkan keraguan pada tingkatan al-syakk karena keraguan ini mendorong seseorang untuk berfikir positif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tafsir tematik atau Maudhuiy milik al-Farmawi yang menawarkan 7 langkah cara kerja tafsir maudhuiy. Kemudian penelitian ini mengahsilkan sebuah konsep tentang yakin dan ragu. Diantaranya yaitu dampak-dampak positif yakin dalam perspektif al-Quran, diantaranya yaitu menambah keimanan, selalu berfikir dan cermat, hati tenang dan tentram, mendapatkan petunjuk dan rahmat dari Allah SWT. Kemudian hal-hal menuju keyakinan dalam perspektif al-Quran diantaranya yaitu berfikir tentang tanda-tanda kekuasaan Allah, mempunyai ilmu pengetahuan, banyak berzikir, banyak beramal dan mengetahui hari kebangkitan. Selanjutnya yaitu kontruksi ragu dalam perspektif al-Quran adalah dampak-dampak negatif ragu diantaranya yaitu tidak mendapatkan kepastian, kategori orang yang merugi, malas berfikir, kurang totalitas dalam melakukan perintah Allah, diliputi dugaan dan prasangka yang salah, terhalang menuju jalan kebenaran, mendorong seseorang untuk berbuat fitnah, buta mata hatinya, mendapatkan penyesalan dan adzab yang pedih, dan melakukan perbuatan tercela dan tidak akan mendapat petunjuk dari Allah SWT. sedangkan hal-hal yang menyebabkan keraguan adalah kurangnya ilmu pengetahuan, cobaan, musibah, fitnah, kurangnya bersyukur dan melakukan perbuatan tercela dan terlena dengan kehidupan dunia. Ada beberapa relasi antara yakin dan ragu diantaranya yaitu proses dari ragu menuju yakin, untuk mencapai tingkat keyakinan membutuhkan sebuah proses, dan selalu diawali dengan keraguan, maka dari itu orang yang ragu harus terus berfikir dan memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah untuk mendapatkan keyakinan. Akan tetapi orang yang telah mempunyai keyakinan tidak menutup kemungkinan untuk kembali kepada keraguan hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu hidup Bermegah-megahan di Dunia, terpengaruh oleh Orang Kafir, tertimpa musibah, sifat sombong dan zalim, dan berhukum pada selain allah. mencapai keyakinan dibutuhkan proses berfikir secara mendalam untuk al-syakk masih diperbolehkan, karena orang yang yakin selalu diawali dengan keraguan, karena keraguan ini mendorong untuk berfikir positif dan jika terus berfikir akan sampai pada tingkat keyakinan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: al-yaqin, itmaanna, al-syakk, al-raib, Quraish Sihab
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 27 Jul 2017 14:55
Last Modified: 31 Jul 2017 14:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26989

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum