KHATAMAN AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM WAL HIKAM YOGYAKARTA (Studi Living Qur’an)

M. Khoirul Anam, NIM: 12530122 (2017) KHATAMAN AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM WAL HIKAM YOGYAKARTA (Studi Living Qur’an). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text
12530122_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (6MB) | Preview
[img] Text
12530122_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Al-Qur’an yang merupakan petunjuk manusia hidup di dunia untuk menuju akhirat.Sehingga tidak bisa dipungkiri wajib seorang muslim mempelajari dan berinteraksi dengan al-Qur’an. Berinteraksi dengan al-Qur’an merupakan salah satu pengalaman yang berharga bagi seorang muslim. Pengalaman berinteraksi dengan al-Qur’an dapat terungkap atau diungkap melalui lisan, tulisan, maupun perbuatan, baik berupa pemikiran, pengalaman, emosional maupun spiritual.Pengalaman berinteraksi dengan al-Qur’an menghasilkan pemahaman dan penghayatan terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Pemahaman dan penghayatan individual yang diungkapkan dan dikomunikasikan secara verbal maupun dalam bentuk tindakan tersebut dapat mempengaruhi individu lain sehingga membentuk kesadaran bersama, dan pada taraf tertentu melahirkan tindakan-tindakan kolektif dan terorganisasi. Khataman al-Qur’an bi an-Nadzr yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Ulum Wal Hikam merupakan tradisi yang sudah cukup lama dan berjalan hingga sekarang. Dalam prosesi masig-masing santri bisa membaca 1 hingga 2 juz al-Qur’an setiap setelah shalat maghrib. khataman tidak hanya membaca al- Qur’an secara utuh 30 juz oleh para santri. Akan tetapi ada beberapa ritual lain seperti bertawasul terlebih dahulu, istighosah, membaca sholawat nariyah dan manaqib Syekh Abdul Qodir al-Jailany. Salah satu fenomena sosial Living Qur’an yang terjadi di suatu kelompok yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini terdapat pada Pondok Pesantren Darul Ulum Wal Hikam Yogyakarta merupakan pondok yang merutinkan pembacaan al-Qur’an yang dijadikan sebagai pendamping hidup dalam keseharian dengan cara mengkhatamkan al-Qur’an secara Bi an-Nadr. Sebab mengacu pada dalil-dalil al-Qur’an yang memerintahkan untuk membacanya salah satunya pada surat Ali Imran ayat 113. Dari fenomena tersebut penulis mencoba untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai khataman al-Qur’an di Pondok Pesantren Darul Ulum wal Hikam Yogyakarta, dengan rumusan masalah bagaimana pelaksanaan khataman, dan kemudian bagaimana pemaknaan khataman tersebut?. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (studi kasus), yaitu penyajian data dengan perspektif emic, yaitu data dipaparkan dalam bentuk deskripsi menurut bahasa, cara pandang subjek penelitian. Peneliti menggunakan tiga metode dalam proses pengumpulan data yaitu observasi, interview dan dokumentasi. Praktik tersebut merupakan salah satu tindakan sosial yang memiliki makna, baik makna objektif, ekspresive maupun dokumenter. Makna objektif-nya adalah praktik tersebut merupakan salah satu peraturan yang ada di Pondok Pesantren Darul Ulum wal Hikam yang harus dilaksanakan, karena jika tidak melaksanakan praktik tersebut akan dikenai takzir. Makna ekspresife-nya antara lain adalah sebagai sarana memohon agar tercapainya hajat atau cita-cita ponpes dan santri-santri, keberkahan dalam hidup, serta sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedangkan makna dokumenter-nya adalah disadari atau tidak disadari khataman al-Qur’an sudah menjadi kebiasaan dan hal yang wajar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Nurun Najwah, M.Ag
Uncontrolled Keywords: al Qur'an, khatam
Subjects: al Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 27 Jul 2017 16:00
Last Modified: 19 Oct 2017 12:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27001

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum