MARGINALISASI EKSISTENSI AGAMA DI KALANGAN ANAK JALANAN (STUDI ATAS PRILAKU SOSIAL KEAGAMAAN ANAK JALANAN BINAANRUMAH SINGGAH TUNAS MATARAM YOGYAKARTA)

MUHAMMAD ABDUL HALIM SANI, NIM. 0154 0815 (2005) MARGINALISASI EKSISTENSI AGAMA DI KALANGAN ANAK JALANAN (STUDI ATAS PRILAKU SOSIAL KEAGAMAAN ANAK JALANAN BINAANRUMAH SINGGAH TUNAS MATARAM YOGYAKARTA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MARGINALISASI EKSISTENSI AGAMA DI KALANGAN ANAK JALANAN (STUDI ATAS PRILAKU SOSIAL KEAGAMAAN ANAK JALANAN BINAANRUMAH SINGGAH TUNAS MATARAM YOGYAKARTA))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (MARGINALISASI EKSISTENSI AGAMA DI KALANGAN ANAK JALANAN (STUDI ATAS PRILAKU SOSIAL KEAGAMAAN ANAK JALANAN BINAANRUMAH SINGGAH TUNAS MATARAM YOGYAKARTA))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (10MB)

Abstract

Proses pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah sampai sekarang berjalan secara problematis. Pembangunan dilakukan dengan menggunakan dana bantuan luar negeri, sehingga dalam kebijakannya menggunakan logika ekonomi pasar. Kebijakan ekonomi liberal, memberikan dampak besar terhadap masyarakat seperti, teijadinya kesenjangan ekonomi antara yang kaya dengan miskin. Masyarakat miskin yang tinggal di kota, merupakan salah satu penyebab munculnya anak jalanan. Anak jalanan merupakan suatu permasalahan yang unik dan sekaligus problematis. Hal ini dikarenakan permasalahan tersebut, tidak dapat dihapuskan selama masih adanya kemiskinan. Penelitian tentang anak jalanan merupakan suatu fenomena yang menarik, karena anak jalanan yang hidup berbeda dengan kultur masyarakat. Anak jalanan dalam kehidupan yang keras, "bebas", dan kehidupannya tak terikat oleh norma yang betjalan dalam masyarakat. Kehidupan yang keras dan bebas yang terjadi pada anak jalanan melahirkan sebuah kultur yang berbeda pula dengan masyarakat pada umumnya. Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui, memahamai eksistensi agama di kalangan anak jalanan dan meninjau lebih jauh proses marginalisasi agama dalam kehidupan interaksi anakjalanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui wawancara dan observasi partisipatif. Penulis mendeskripsikan dengan menggunakan wawancara mendalam mengenai eksistensi agama di kalangan anak jalanan dan proses marginalisasi agamanya. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari prilaku anak jalanan sedangkan data sekunder dari dokumentasi dan arsip rumah singgah. Penulis menganalisis data yang diperoleh dengan observasi partisipatoris untuk mengecek kembali data yang diperoleh dari subjek yang diteliti. Proses pencarian data, sampai menganalisis data tersebut diharap mendapatkan hasil penelitian yang objektif. Penelitian ini menghasilkan bahwa keagamaan anak jalanan yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Anak jalanan dalam keberagamaannya berbaumya keberagamaan dalam dimensi intrinsik dan ekstrinsik. Keberagamaan anak jalanan adalah baumya kedua dimensi, sehingga menjadi eksitensi agamanya. Ia menerima keimanan tanpa syarat dan membahagiakan temannya dengan cara merugikan orang lain. Dalam hal keberagamaan, anak jalanan memandang bahwa eksistensi agama kurang penting, tetapi yang utama eksistensi anakjalanan pada kelompok dan menjaga nama baik kelompoknya. Keberagamaan anak jalanan mengalami proses marginalisasi dimana ia menempatkan makna yang baru menggantikan nilai-nilai yang ada pada agama. Makna baru ini lebih bersifat pragmatis dan menjaga eksistensinya di jalan dan nama kelompoknya. Bohong pada anak jalanan menjadi makna baru dalam agama menggantikan nilai-nilai jujur. Sikap bohong yang di lakukan anak jalanan merupakan proses marginalisasi. Hal tersebut dikarenakan dalam ajaran agama sikap berbohong tidak diperkenankan. Anak jalanan berbohong dikarenakan ia menghadapi kehidupan yang "keras" sehingga susah untuk menjaga eksistensi hidupnya, sedangkan untuk menjaganya dengan cara berbohong. Berbohong pada anak jalanan ini sudah menjadi menjadi kebiasaan dan dilakukan oleh anak-anak jalanan. Proses marginalisasi eksistensi agama dengan cara berhohong ini merupakan suatu hal yang wajar dikarenakan kehidupan dan lingkungannya yang menuntutnya. Ketika dilihat dari segi psikologi, anak dalam keberagamaannya terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan ternan pergaulannya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: DR. Sekar Ayu Aryani, M.A,
Uncontrolled Keywords: Marginalisasi Eksistensi Agama, Anak Jalanan, Prilaku Sosial Keagamaan, Anak Rumah Singgah Tunas Mataram
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 03 Aug 2017 09:06
Last Modified: 03 Aug 2017 09:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27193

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum