ANALISIS SEMIOTIKA TEKS DALAM BUKU AL-QIRA’AH AR-RASYIDAH DENGAN PENDEKATAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Ainul Fadhilah, NIM: 1420411161 (2017) ANALISIS SEMIOTIKA TEKS DALAM BUKU AL-QIRA’AH AR-RASYIDAH DENGAN PENDEKATAN FILSAFAT PENDIDIKAN. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (ANALISIS SEMIOTIKA TEKS DALAM BUKU AL-QIRA’AH AR-RASYIDAH DENGAN PENDEKATAN FILSAFAT PENDIDIKAN)
1420411161_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS SEMIOTIKA TEKS DALAM BUKU AL-QIRA’AH AR-RASYIDAH DENGAN PENDEKATAN FILSAFAT PENDIDIKAN)
1420411161_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Tesis ini bermula dari banyaknya kajian semiotika yang lebih memilih teks al-Qur’an sebagai obyek material. Penulis tertarik menggunakan teori yang sama untuk membahas teks dalam buku al-Qira’ah ar-Rasyidah. Karena buku ini merupakan materi utama pembelajaran qira’ah bahasa Arab yang banyak digunakan oleh sejumlah pondok pesantren di Indonesia. Kajian dalam Tesis ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce dengan pendekatan filsafat pendidikan. Obyek formal dalam penelitian ini adalah semiotika, filsafat pendidikan dan teori behavioristik. Adapun obyek materialnya adalah teks buku al-Qira’ah ar-Rasyidah. Hasil pemaknaan semiosisnya adalah: a) kisah Said as-Samak. Secara konotatif Mahmud berarti orang yang terpuji atau orang yang mendapatkan kedudukan mulia. Orang mendapatkan kedudukan terpuji seperti Mahmud karena sikapnya yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhannya serta kesabaran, ketekunan dan kegigihannya dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut. Danau dimaknai secara semiotis sebagi tempat kehidupan. Manusia membutuhkan proses pendidikan demi memperoleh pengetahuan dan perubahan perilaku sebagaimana yang dimiliki sang tokoh. Manusia yang berpendidikan akan menggunakan nilainilai pendidikan sebagai tongkat dan tangga menuju kehidupan dengan derajat mulia. Kegembiraan yang diperoleh Mahmud pada saat mendapatkan hasil tangkapan ikan dapat dimaknai secara konotatif bahwa seseorang yang telah mencapai tujuan pendidikan dia akan mendapatkan derajat kemuliaan sehingga dapat dikatakan orang tersebut telah memperoleh kebahagiaan hakiki. b) kisah Itlaq at-Tuyur. Orang Amerika dimaknai secara semiosis sebagai orang yang berkemajuan. Orang dianggap maju apabila tidak buta huruf, dapat menguasai tekhnologi, berpendidikan tinggi dan berpengetahuan luas. Untuk mencapai kemajuan seseorang harus terbebas dari pengekangan yang berupa bentuk-bentuk larangan, pembatasan ruang gerak dan pikir, serta bentuk-bentuk pengekangan lain yang menyebabkan seseorang tidak dapat melakukan kegiatan yang dapat menjadikan dirinya menjadi maju. Pendidikan yang menjadi solusi agar terhindar dari keterkekangan dan keterpaksaan yang saat ini sedang gencar digalakkan yakni pendidikan yang kembali ke alam atau sekolah alam. Di sekolah alam, peserta didik dapat belajar sesuai dengan ketertarikan mereka, bebas bereksplorasi untuk menjawab semua rasa ingin tahunya sehingga mereka merasakan suasana nyaman dalam belajar. Dengan demikian akan tumbuh kesadaran dalam diri peserta didik bahwa belajar itu menyenangkan learning is fun, dan sekolah identik dengan suasana kegembiraan. Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru namun dengan cara action learning yakni langsung dapat melihat, merasakan, menyentuh dan mengikuti seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran. c) kisah al-‘anzani. Dalam hidup di dunia manusia tidak akan lepas dari halangan dan rintangan, tetapi manusia memiliki dua potensi dalam menghadapinya yakni potensi bahagia dan potensi sengsara. Untuk mendapatkan potensi bahagia seseorang membutuhkan pendidikan. Karena hal ini selaras dengan tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya dan dapat mengubah seseorang menjadi bertambah baik budi pekertinya. Kata kunci: Al-Qira’ah ar-Rasyidah, Pendidikan Bahasa Arab, semiotika, Charles Sanders Pierce.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. Bermawy Munthe, MA
Uncontrolled Keywords: Al-Qira’ah ar-Rasyidah, Pendidikan Bahasa Arab, semiotika, Charles Sanders Pierce.
Subjects: Pendidikan > Filsafat Pendidikan
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Pendidikan Islam
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 14 Nov 2017 11:10
Last Modified: 14 Nov 2017 11:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27393

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum