KATA AKU DAN KAWULA DALAM TAFSIR AL- QURAN SUCI BASA JAWI KARYA MOHAMMAD ADNAN (KAJIAN PRAGMATIK)

YUSUF PANDAM BAWONO, NIM. 13530013 (2017) KATA AKU DAN KAWULA DALAM TAFSIR AL- QURAN SUCI BASA JAWI KARYA MOHAMMAD ADNAN (KAJIAN PRAGMATIK). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KATA AKU DAN KAWULA DALAM TAFSIR AL- QURAN SUCI BASA JAWI KARYA MOHAMMAD ADNAN (KAJIAN PRAGMATIK))
13530013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (KATA AKU DAN KAWULA DALAM TAFSIR AL- QURAN SUCI BASA JAWI KARYA MOHAMMAD ADNAN (KAJIAN PRAGMATIK))
13530013_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Al-Qur’an merupakan kalāmullah yang di dalamnya terdapat kosa-kata yang membutuhkan kajian lebih lanjut. Tradisi penulisan Tafsir al-Quran di Indonesia telah menggunakan berbagai varian model penulisan. Salah satunya adalah Tafsir berbahasa Jawa. Keberagaman makna yang terkandung dalam Bahasa Jawa menjadikan tafsir al- Qur’an dalam Bahasa Jawa menjadi beragam kosa kata. Salah satunya adalah kata Aku dan Kawula dalam Tafsir al-Qur’an Suci Basa Jawi Karya Mohammad Adnan. Oleh karena itu penelitian ini memiliki rumusan masalah tentang penggunaan Aku dan Kawula dalam Tafsir Mohammad Adnan dan Sistem Kebahasaan Aku dan Kawula dalam Bahasa Jawa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library reseach) dengan menggunakan menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis data terkata Aku dan Kawula, terlebih dahulu penulis memaparkan gambaran umum tafsir di Indonesia, perjalanan intelektual Mohammad Adnan, latar belakang keluarga, karier intelektual Mohammad Adnan yang menghasilkan model penerjemahan Tafsir Mohammad Adnan menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantarnya, serta deskripsi kitab Tafsir Karya Mohammad Adnan tersebut, menjelaskan ayat-ayat yang mengandung kata Aku dan ayatayat yang mengandung kata Kawula digunakan dalam konteks apa saja untuk diketahui persamaan dan perbedaannya, memaparkan kata Aku dan Kawula dimaknai dalam bahasa Jawa dan penggunaannya melalui tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam ilmu pragmatik. Hasil dari penelitian ini, diketahui bahwa kata Aku dalam Juz 29–30 Tafsir Mohammad Adnan berjumlah 29 kata dan Kawula 16 kata, terlihat perbedaan penerjemahan QS An-Nas dan juga QS Al-Kafirun. Dalam QS Al-Kafirun, tidak ada perbedaan kata antara Aku dalam Bahasa Indonesia dan juga Bahasa Jawa. Perbedaan terlihat dalam QS An-Nas dan juga QS Al-Falaq. kata Aku dalam Bahasa Indonesia berubah menjadi Kawula dalam Tafsir Mohammad Adnan. Berdasarkan analisis penggunaannya, diketahui bahwa Aku dalam QS Al-Kafirun digunakan dalam konteks memberikan sebuah kesaksian. Kawula dalam QS An-Nas dan QS Al-Falaq digunakan dalam konteks doa. berubahnya kata Aku menjadi Kawula dalam QS An-Nas dan QS Al-Falaq dikarenakan penggunaannya dalam konteks doa. Dalam Kamus Jawa kata Aku merupakan Bahasa Ngoko dari kata Kawula, dalam kaidah-kaidah kehormatan seseorang dalam bahasa Jawa, kata Kawula diucapkan kepada lawan bicara sesuai dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menjadi terhormat. Ilokusi kata Aku terlihat dalam QS Al- Kafirun, dan perlokusi kata Kawula terlihat dalam QS Al-Falaq dan QS. An-Nas. XIV

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Hj Adib Sofia
Uncontrolled Keywords: Aku, Kawula, Tafsir Al-Qur'a,
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 17 Nov 2017 15:29
Last Modified: 17 Nov 2017 15:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28379

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum