PEMBACAAN EMPAT SURAT PILIHAN DALAM TRADISI NGAPATI/EMPAT BULANAN (STUDI LIVING QUR’AN DI DUSUN GEGER, GIRIREJO, TEGALREJO, MAGELANG)

AHMAD MUJAHID, NIM. 13530093 (2017) PEMBACAAN EMPAT SURAT PILIHAN DALAM TRADISI NGAPATI/EMPAT BULANAN (STUDI LIVING QUR’AN DI DUSUN GEGER, GIRIREJO, TEGALREJO, MAGELANG). Doctoral thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PEMBACAAN EMPAT SURAT PILIHAN DALAM TRADISI NGAPATI/EMPAT BULANAN (STUDI LIVING QUR’AN DI DUSUN GEGER, GIRIREJO, TEGALREJO, MAGELANG))
13530093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (PEMBACAAN EMPAT SURAT PILIHAN DALAM TRADISI NGAPATI/EMPAT BULANAN (STUDI LIVING QUR’AN DI DUSUN GEGER, GIRIREJO, TEGALREJO, MAGELANG))
13530093_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pembacaan empat surat pilihan dalam tradisi Ngapati (empat bulanan) di Dusun Geger, Kel. Girirejo, Kec. Tegalrejo, Kab. Magelang yang merupakan salah satu warisan budaya yang masih hidup sampai saat ini. Fokus kajian ini adalah untuk mengetahui sejarah maupun proses pembacaan empat surat pilihan dalam tradisi ngapati yang terdapat di Dusun Geger dan untuk mengetahui pemahaman masyarakat tehadap al-Qur’an,terutama dalam pembacaan empat surat dalam tradisi ngapati. Ngapati dilakukan pada saat usia kandungan mencapai empat bulan dan biasanya hanya dilakukan untuk anak pertama. Tujuan dilakukanya ialah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah dan bersedekah, dengan harapan bayi akan lahir dengan selamat. Metode pengumpulan data yang dipakai oleh meliputi tiga macam, yaitu Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.Hasil penelitian yang diperoleh ialah bahwa dalam ngapati sebenarnya tidak mengharuskan membaca surat-surat tertentu, namun dalam tradisi masyarakat geger sudah menjadi kebiasaan dibacakan empat surat pilihan, yaitu: QS.Yusuf, QS.Maryam, QS.Luqman, dan QS.Yasin. Dalam prakteknya dikarenakan jumlah partisipan (saudara dan tetangga) terlalu banyak maka Mbah Wahmudi selaku pemimpin ngapati menambahkan ragam surat yang akan dibacakan, yaitu surat Nuh dan surat Ar Rahman. Pembacaan hanya dilakukan oleh beberapa partisipan yang hadir dan sebagian partisipan diminta membaca al fatihah sampai pembacaan surat-surat pilihan tersebut selesai. Pembacaan ini dilakukan dengan suara yang keras dan bersamaan tanpa ada yang menyimak. Dilihat dengan teori Peter L Berger gagasan para Kyai yang ada di dusun Geger bersumber dari hadist tentang ditiupkanya ruh ketika usia kandungan mencapai empat bulan, maka alangkah baiknya dibacakan ayat-ayat al-Qur’an (Eksternalisasi). Hal ini telah menjadi realitas objektif yang dilakukan terus menerus oleh masyarakat (Objektivasi). Realitas tersebut secara tidak langsung telah membentuk kesadaran diri pada masyarakat yang mengikuti kegiatan ngapati. Realitas objektif mampu dibatinkan dalam pikiran atau pemahaman masyarakat. Selain itu juga dapat dilihat dari kesadaran mereka dalam melakukan ngapati ketika usia kandungan ibu mencapai empat bulan (Internalisasi). Masyarakat menyimbolkan atau memaknai Surat Yusuf dengan keteguhan serta jujur, Surat Maryam dengan keteguhan dan baik hati, Surat Luqman tentang pentingnya berbakti kepada orang tua dan tidak menyekutukan Allah, dan Surat Yasin dimaknai dengan induknya al-Qur’an yang dapat dibacakan dalam segala kondisi. Selain dengan harapan janin akan lahir selamat, masyarkat juga berharap kelak ketika dewasa anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang saleh atau salehah.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Additional Information: Drs. Indal Abror, M,Ag.
Uncontrolled Keywords: Pembacaan Al-Qu'ran,
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Agama dan Filsafat (S2)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 21 Nov 2017 08:48
Last Modified: 21 Nov 2017 08:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28402

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum