PEMAKNAAN MITOS KISAH NABI ADAM DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)

MALIKHATUL MU’ASYAROH, NIM. 13530115 (2017) PEMAKNAAN MITOS KISAH NABI ADAM DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PEMAKNAAN MITOS KISAH NABI ADAM DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES))
13530115_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PEMAKNAAN MITOS KISAH NABI ADAM DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES))
13530115_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Kisah Nabi Adam dalam al-Qur’an merupakan kisah yang perlu dikaji karena kisah ini memiliki simbol-simbol yang perlu dipecahkan. Simbol-simbol tersebut seperti pohon dan ghurur. Selain itu, dalam kisah Nabi Adam terdapat pengulangan peristiwa, tetapi dengan struktur yang berbeda. Iblis diceritakan berkali-kali dalam al-Qur’an sebagai pembangkang dan penggoda manusia. Faktafakta tersebut tidak cukup dianalisis hanya berhenti pada tatanan bahasa. Faktafakta tersebut akan lebih terlihat pesannya jika dikaji melalui analisis mitos semiotika Roland Barthes. Teori semiotika Roland Barthes biasa diterapkan dalam kajian sastra, dilanjutkan dengan meneliti makna mitos yang dapat dipetik dari kisah Nabi Adam menurut perspektif tersebut. Pertama, pada sistem semiotika tingkat pertama, Barthes menggunakan terminologi form, concept, dan signification dalam mendeskripsikan tanda (sign). Penanda dan petanda merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena keduanya merupakan unsur pembentuk tanda. Dalam semiotika tingkat pertama dihasilkan pemaknaan yang pasti (denotasi). Pemaknaan yang dihasilkan merupakan pemaknaan secara bahasa. Kedua, pada tahap konotasi atau mitos, teks yang telah dianalisis secara linguistik akan dianalisis lebih dalam agar menembus batas-batas literal dengan cara membaca sejarah serta aspek-aspek lain yang melingkupinya. Dengan demikian, didapatkan pesan ideologi yang sebenarnya akan disampaikan oleh teks tersebut. Setiap fragmen dianalisis melalui metode struktural untuk mendapatkan makna objektif dari teks tersebut. Pada tahab ini konversi bahasa sangat berperan. Teks dimaknai hanya sebatas apa yang diinformasikan dalam struktur teks. Selanjutnya, teks yang sudah mendapatkan arti dianalisis secara mitis dengan memperhatikan konvensi sastra dan kode-kode yang terdapat dalam teks untuk menggali makna atau signifikansi. Berdasarkan analisis ini, kisah Nabi Adam mempunyai beberapa signifikansi, di antaranya menjadi pemimpin di bumi, ketulusan dalam berkurban tanpa terukur dengan nilai-nilai materialistis. Selain itu, kisah Nabi Adam juga mengajarkan nilai-nilai positif yakni tekad yang kuat, etika, memilih berita.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Hj. Adib Sofia, S.S., M.Hum.,
Uncontrolled Keywords: Mitos NabiAdam AS, Al-Qur'an
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 21 Nov 2017 09:27
Last Modified: 21 Nov 2017 09:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28406

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum