QALB DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK TAFSIRIYYAH)

KHOIRUL MUNASIFAH, NIM. 13531176 (2017) QALB DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK TAFSIRIYYAH). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (QALB DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK TAFSIRIYYAH))
13531176_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (QALB DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK TAFSIRIYYAH))
13531176_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (18MB)

Abstract

Al-Qur‟an yang diturunkan di Arab membuatnya mengandung karakteristik masyarakat Arab, yaitu setiap katanya mempunyai makna yang dalam dan penuh dengan keindahan sastra. Oleh karena itu, untuk memahami setiap makna al- Qur‟an, seseorang harus terlebih dahulu mengetahui makna kata ynag digunakan dalam kalimat tersebut. Karena setiap kata mempunyai bermacam-macam makna, maka seseorang tidak dapat mengartikan sebuah kata secara acak tanpa mengetahui konteks pembicaraannya. Terlebih lagi ketika kata tersebut digunakan di dalam al-Qur‟an. kan menjadi fatal jika kata tersebut berkaitan dengan hukum dan akan menghasilkan hukum berbeda ketika diartikan dengan arti yang berbeda. Karena alasan inilah, penulis ingin mempelajari dan meneliti lebih lanjut mengenai salah satu kata yang digunakan di dalam al-Qur‟an, yaitu qalb. Qalb sendiri, di dalam al-Qur‟an seringkali dimaknai dengan hati tanpa mengetahui hati yang seperti apa yang dimaksud oleh kata ini. Karena tidak hanya qalb yang biasa dimaknai dengan hati, melainkan ada kata yang bersinonim seperti fu‟ad, lubb, dan sadr. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana sebenarnya makna qalb dan dalam konteks apa saja ia digunakan. Untuk meneliti makna suatu kata, penulis menggunakan metode deskriptif-analitik dan semantik tafsiriyyah yang dihasilkan dari berbagai kamus-kamus arab seperti Lisan al-„Arab, Mu‟jam Mufradat fi Garib al-Qur‟an ataupun Mu‟jam Maqayis al-Lugah dan kitab-kitab tafsir, sehingga suatu kata dapat dimaknai sesuai penggunaan masyarakat Arab dan juga penggunaan masa kini yang dipaparkan oleh para mufasir. Adapun hasil penelitian ini adalah, qalb merupakan hati yang juga berfungsi sebagaimana akal, yaitu memahami. Akan tetapi, akal lebih kepada memahami hal-hal yang bisa dinalar dan terwujud secara abstrak dan bukan hal-hal yang bersifat keyakinan. Berbeda dengan qalb yang dapat menembus sampai ranah ini. Oleh karena itu, orang yang tidak mempunyai keyakinan tentang sesuatu yang tidak terlihat akan sulit memahaminya, karena mereka hanya menggunakan akalnya saja. Fu‟ad adalah hati yang lebih kepada perasaan, lembut dan sangat sensitif. Fu‟ad ini adalah hati yang ketika seseorang sedih, maka ia adalah hati yang paling merasakan sedih, begitu juga ketika sedang dalam perasaan bahagia. Adapun lubb adalah akal yang belum ternodai oleh apapun, ia masih murni dan orang-orang yang mempunyai lubb adalah orang yang suci dari segala hal yang menjauhkannya dari Allah. sedangkan sadr merupakan lapisan paling luar qalb. Qalb sebagaimana kata asalnya yang berarti terbolak-balik, ia dapat menjadi baik ataupun buruk. Ia bisa menjadi iman ataupun ragu-ragu dan berada dalam kemunafikan. Ia dapat tenang ataupun marah. Ia bisa menjadi teguh dan berani dan juga dapat menjadi takut. Ia dapat menjadi condong kpada suatu hal ataupun berpaling darinya dan ia dapat juga menjadi tunduk dan pasrah kepada Allah ataupun menjadi durhaka kepada-Nya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. M. Yusron Asrofie M.A.
Uncontrolled Keywords: Qolb, Dalam Al-Qur'an
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 21 Nov 2017 14:39
Last Modified: 21 Nov 2017 14:39
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28420

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum