PERAN LAYANAN PERPUSTAKAAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI RUTAN WONOSARI KELAS II B, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

GEMMA HANGGARSIH TIFTAZANI, NIM. 10140109 (2017) PERAN LAYANAN PERPUSTAKAAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI RUTAN WONOSARI KELAS II B, WONOSARI, GUNUNGKIDUL. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERAN LAYANAN PERPUSTAKAAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI RUTAN WONOSARI KELAS II B, WONOSARI, GUNUNGKIDUL)
1520011031_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PERAN LAYANAN PERPUSTAKAAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI RUTAN WONOSARI KELAS II B, WONOSARI, GUNUNGKIDUL)
1520011031_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

A convict who is a person who has been proven guilty by law, none of the automatic prisoners is a criminal. He is also a human being who has the possibility to develop themselves. They deserve to have hope, to achieve a better future, just like humans in general. The services provided by each prison are the same, providing coaching to the inmates, providing facilities for sports, worship, skill, and then providing the library. How can libraries be used as supporting facilities to build prisoners into problem formulation in this research. According to Zybert outsmarting libraries in correctional institutions the focus should support and provide the means to; (1) reading as a constructive use of leisure time as a method of stress management, and as a means to minimize undesirable behavior; (2) meeting emotional and intellectual needs; (3) improving basic and advanced knowledge; (4) developing positive personality traits; (5) the development of aesthetic sensitivity and appreciation of art and education; (6) developing cognitive abilities; (7) preparation to live and work after free; (8) meet the professional needs of prison staff. The purpose of this research is to open the idea of thinking about the problem. For the guidance of the inmates. Using the method. Located at State Detainee Class II B Wonosari Gunungkidul, by conducting structured interviews, observations with pre-research, field notes, and documentation. With participants Wonosari Rangers Prisoners, Prisoners, Society consisting of the general public that is Aishworo Ang (author of Mars book), and stakeholders of the Regional Library of Gunungkidul. By producing several things; Assistance of library managers by the Regional Library Service Gunungkidul; Authorship learning activities by author Aisworo Ang; Then the MOU agreement between Rutan Wonosari with the Regional Library Service Gunungkidul related to the collection of books that diperpustakaan Rutan, that is by providing collective book lending of 50 copies of books in each month for 1 year. ( INDONESIA ) Narapidana yang merupakan seorang telah terbukti bersalah secara hukum, tidak kemudian seorang narapidana otomatis adalah penjahat. Mereka berhak memiliki harapan, untuk meraih masa depan yang lebih baik, sama seperti manusia pada umumnya. Pelayanan yang diberikan setiap Lapas sama, yakni memberikan pembinaan kepada para narapidana, menyediakan fasilitas untuk berolahraga, beribadah, berketrampilan, kemudian menyediakan perpustakaan. Bagaimana keberadaan perpustakaan dapat dijadikan sebagai sarana penunjang untuk membina narapidana menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini. Menurut Zybert keberadaan perpustakaan di lembaga pemasyarakatan fokus utamanya harus mendukung dan menyediakan sarana untuk; (1) membaca sebagai penggunaan waktu luang yang konstruktif sebagai metode mengurangi stres, dan sebagai sarana untuk meminimalisir perilaku yang tidak diinginkan; (2) mempertemukan kebutuhan emosional dan kepentingan intelektual; (3) meningkatkan pengetahuan dasar dan lanjutan; (4) mengembangkan ciri-ciri kepribadian positif; (5) mengembangkan kepekaan estetika dan apresiasi seni dan pendidikan; (6) mengembangkan kemampuan kognitif; (7) mempersiapkan untuk menjalani kehidupan dan bekerja setelah bebas; (8) memenuhi kebutuhan profesional staf penjara. Tujuan dari penelitian adalah membuka khasanah pemikiran mengenai pentingnya ketersediaan Perpustakaan untuk proses pembinaan Narapidana. Dilakukan dengan menggunakan metode Participatory Action Research dengan pendekatan Kualitatif. Untuk mencapai penelitian PAR terdiri dari empat tahapan, pertama; mengkaji isu-isu sosial (masalah); kedua; menekankan pada kolaborasi yang setara; ketiga; terfokus pada peningkatan atau perubahan kehidupan; kemudian keempat; mengarah pada penelitian emansipatif. Bertempat di Rumah Tahanan Negara Klas II B Wonosari Gunungkidul, dengan melakukan wawancara terstruktur, observasi dengan pra penelitian, catatan lapangan, serta dokumentasi. Dengan partisipan Petugas Rutan Wonosari, Narapidana, Masyarakat yang terdiri dari masyarakat umum yaitu Aishworo Ang (penulis buku Mars), dan stakeholder Dinas Perpustakaan Daerah Gunungkidul. Dengan menghasilkan beberapa hal; pendampingan pengelola perpustakaan oleh Dinas Perpustakaan Daerah Gunungkidul; kegiatan pengenalan belajar kepenelitian oleh penulis Aisworo Ang; kemudian perjanjian MOU antara Rutan Wonosari bersama Dinas Perpustakaan Daerah Gunungkidul terkait masalah kurangnya koleksi buku diperpustakaan Rutan, yaitu dengan memberikan peminjaman buku secara kolektif sebanyak 50 eksemplar buku di setiap bulannya selama 1 tahun.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Drs. Latiful Khuluq, MA., BSW., PhD.
Uncontrolled Keywords: Guidance, Prison, Detention, Library, Prisoners, Pembinaan, Lapas, Rutan, Perpustakaan, Narapidana
Subjects: Pekerjaan Sosial
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 22 Nov 2017 09:19
Last Modified: 08 Mar 2024 09:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28434

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum