Rumah Tuhan Ramah Difabel

Maftuhin, Arif (2016) Rumah Tuhan Ramah Difabel. Gatra, Vol. 1 (No. 1). p. 41.

[img]
Preview
Text (Rumah Tuhan Ramah Difabel)
Arif Maftuhin - 20160622 Gatra Rumah Tuhan.pdf - Published Version

Download (226kB) | Preview

Abstract

Bulan Ramadan dapat disebut sebagai “bulan masjid” , karena meningkatnya intensitas kegiatan yang berpusat di masjid. Yang semula hanya berkunjung ke masjid seminggu sekali untuk salat Jumat, dapat berkunjung tujuh kali seminggu untuk salat tarawih. Belum lagi bila ia rajin ikut buka Puasa bersama, datang di gelap pagi untuk mendengarkan kuliah subuh, atau terlibat kegiatan-kegiatan kerohanian yang lain. Anak-anak dan remaja biasanya juga lebih dekat dengan tempat yang disebut ‘rumah Tuhan’ itu untuk berbagai kegiatan keagamaan selama Ramadan. Tetapi, apakah kemeriahan itu tersedia bagi semua orang? Apakah rumah Tuhan sudah ramah bagi semua jamaah? Jika Anda berwisata ke Yogyakarta, sempatkanlah salat Jumat di Masjid U IN Sunan Kalijaga. Sebagai musafir, Anda mungkin tidak wajib jumatan; tetapi Anda tidak akan rugi karena dapat menyaksikan khutbah Jumat menggunakan bahasa isyarat, dan satu-satunya di Indonesia. Masjid kampus ini memliki dua mimbar yang bertingkat. Mimbar utama yang lebih tinggi digunakan untuk khatib berkhutbah. Sementara mimbar kecil di bawahnya digunakan oleh seorang juru bahasa isyarat untuk menerjemahkan setiap pesan khatib kepada para jamaah tunarungu. Di televisi, Anda mungkin sudah akrab dengan pemandangan tersebut, semisal acara-acara berita di TVRI; tetapi pernahkah Anda menemukannya di masjid?

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: difabel
Subjects: DISABILITAS
Divisions: Artikel (Terbitan Luar UIN)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 31 Jan 2018 14:35
Last Modified: 31 Jan 2018 14:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29229

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum