Naturalisme Abu Bakr Al-Razi

Zuhri, . (2015) Naturalisme Abu Bakr Al-Razi. In: Filsafat Islam: Trajektori, Pemikiran dan Interpretasi. FA PRESS, Yogyakarta, p. 121. ISBN 978-602-72088-8-3

[img]
Preview
Image
halaman judul - naturalisme Abu Bakar al-Razi.jpg - Cover Image

Download (102kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Naturalisme Abu Bakr Al-Razi)
zuhri - naturalisme Abu Bakar al-Razi.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview

Abstract

Sejauh pengarnatan penulis, rnernperbincangkan gagasan naturalisrne dengan filsafat Islam selama ini rnasih langka. Kelangkaan tersebut bukan karena ketidaktahuan intelektual atau pernerhati filsafat Islam, namun lebih pada kekhawatiran atau bahkan kemustahilan rnetode nalar naturalisme ke dalam filsafat Islam karena, pada umumnya, secara otomatis, Islam nampaknya jauh dari nalar naturalisme karena naturalisme adalah kesementaraan sementara filsafat Islam mengusung keabadiaan. Naturalime seperti halnya evalusionisrne Darwin kemudian menjadi hal yang susah untuk diperternukan dengan mainstream nalar filsafat Islam. Apakah demikian kenyataannya? Penulis tidak sepenuhnya yakin karena ada beberapa tokoh semisal Abu Bakr al-Raz1 dan Ibn Thufail yang berusaha rnemanfaatkan metode nalar naturalisme untuk mengkaji dan membahas beberapa topik dalam filsafat Islam. Untuk membuktikan hipotesis di atas, ada beberapa hal yang dijdaskan lebih hnjut. Satu hal yang perlu ditekankan di sini adalah konsep remang naturalisme itu sendiri. Naturalisme berasal dari bahasa Inggris Natural (kata sifat) yang berarti tentang alam dan M~ture (alam/alamiah). Konsep naturalisme tiidak sepenuhanya merupakan konsep filsafat. Naturalisme merupakan teori yang menerima "nature" (alam) sebagai keseluruhan realitas. Istilah "nature" telah dipakai dalam filsafat dengan bebagai macam arti, mulai dari dunia fisik yang dapat dilihat oleh man usia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang dan waktu. Natural adalah dunia yang diungkapkan kepada kita oleh sains alam. Istilah naturalisme adalah kebalikan dari supernaturalisme yang mengandung pandangan duaiistik terhadap alam dengan adanya kekuatan yang ada ( wujud) di atas a tau di luar alam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa naturalisme adalah teori yang menerima 'natura' sebagai keseluruhan realitas dan merupakan unsur peming dalam proses perkembangan pemikiran. Secara umum, nalar naturalisme ada yang menekankan pada dimensi kemanusiaan yang kemudian dikenal dengan istilah naturalime humanistik dan ada pula nalar naturalisme yang lebih menekankan pada dimensi materi atau mekanismenya yang kemudian disebut dengan naturalisme materialistik. Naturalisme humanistikc adalah pemikiran yang menekankan pada manusia, berikut kepentingan dan segala hal yang terkait dengan manusia. Naturalisme humanistik menjadi cara hidup yang bersadarkan pada dinamika perkembangan kapasitas manusia (Titus, 1984: 306). Naturalisme Humanistik ini kemudian melahirkan gagasan tentanng konsep humanisme dalam pemikiran filsafat. Semantara yang dimaksud dengan naturalisme materialistik adalah pemikiran yang menekankan pada peran dan eksistensi meterialisme bai.~ secara mekanik, maupun sejarah dalam mengusung konsep sejarah pemikiran. Naturalisme sendiri mubi banyak digunakan pada abaci ke-17 dan meng~Jami perkemb~.ngannya yang sangat pesat pada abad ke-18 Naturallsme berkembang dengan cepat di bidang sains. Aliran ini, dalam komcks rr,odern, terutama dipdopori o1eh J.J Rosseau, @suf Perancis yang hid up pJda tahun 1712-]778. Kemudian dilanjutkan oleh Frederick W. Nietszshe dan masih banyak tokoh lainnya, seperti Charles Darwin yang menggunakan prinisp-prinsip naturalisme dalam filsafat. Menempatkan naturalisme sebagai suatu aliran atau madzhab pemikiran secara umum dibagi ke dalam dua perspekti£ Perspektif pertama menempatkan konsep naturalisme sebagai suatu tema kefilsafatan baik secara onotologis maupun epistemologisnya. Perspektif kedua menempatkan konsep naturalisme sebagai metode berfikir untuk menjelaskan atau merefleksikan suatu persoalan. Jelasnya, ".lvlethodological naturalism and philosophical naturalism are distinguished by the fact that methodological naturalism is an epistemology as well as a procedural protoco4 while philosophical naturalism is a metaphysical position." 1 Naturalisme Niestzche, misalnya, menurut penulis merupakan bentuk naturalisme metodologis. ia menjelaskan konsep-konsep genealogi moralitas suatu masyarakat dengan pendekatan atau metode naturalitas. Moralitas masyarakat modern harus dapat dikembangkan lebih lanjut agar sampai, pada tingkat kesadaran yang lebih tinggi lagi (baca: asketis) dengan menyadari pola-pola bangunan moralitas dalam dirinya baik dalam konteks historis maupun konteks kekinian.2 Lebih lanjut, sebagai dijelaskan Janawy sebagaimana dikutip dari Leiter bahwa, To be methodologically naturalist, philosophical inquiry should either (a) be supported by, or justified by, the actual results of our best science in its different domains; or (b) employ or emulate successful, distinctively scientific ways of understanding and explaining things. Leiter refers to these as "Results Continuity" and "Methods Continuity" respectively. Naturalisme methodologis menegaskan bahwa penelitian-penelitian filosofis hendaknya didukung oleh argumen-argumen aktual dan ditopang dengan pemahaman keilmuan yang jelas. Kekuatan tersebut baik pada metode maupun pada hasil yang diajukan. Artinya, naturalisme mensyaratkan konsistensi metode dan hasil. Konsistensi dalam ranah metode, dalam konteks yang lain juga banyak diinspirasikan dari aliran skeptisisme terhadap keyakinan yang dibangun oleh imaji-imaji, meminjam bahasa Hume, sehingga para pemikir kemudian mencoba menggunakan pola nalar naturalisme. Dalam konteks Hume, misalnya, Hume here reconciles skepticism and naturalism. It is no merely that skepticism is natural attitude. Rather, the best expression ofskepticism is one where we follow our nature without pretending we have an independent justification; in doing so we even contribute to the advencement ofknowledge.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: Naturalisme, Abu Bakr Al-Razi
Subjects: Filsafat Islam
Divisions: Buku
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 09 Feb 2018 09:32
Last Modified: 09 Feb 2018 09:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29296

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum