SKRIPSI PRAKTEK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DI DESA MAITAN KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI – JAWA TENGAH (TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM)

ANA RIANA, NIM. 14340073 (2017) SKRIPSI PRAKTEK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DI DESA MAITAN KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI – JAWA TENGAH (TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (SKRIPSI PRAKTEK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DI DESA MAITAN KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI – JAWA TENGAH (TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM)) 14340073_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (SKRIPSI PRAKTEK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DI DESA MAITAN KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI – JAWA TENGAH (TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM)) 14340073_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bertujuan untuk membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1974 dalam pasal 1. Oleh sebab itu, dalam melakukan perkawinan hendaknya seseorang telah mencapai usia minimal yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang perkawinan, yaitu 19 tahun bagi laki-laki dan 16 tahun bagi perempuan. Jika usia laki-laki dan perempuan kurang dari usia minimal maka sesuai dengan peraturan perundang-undangan tidak bisa melakukan perkawinan. Akan tetapi dalam pasal 7 (1) dijelaskan bahwa jika usianya kurang dari 19 tahun bagi laki-laki dan 16 tahun bagi perempuan maka dapat melangsungkan perkawinan dengan cara mengajukan dispensasi kepada pengadilan terlebih dahulu. Namun realita di masyarakat masih ditemukan praktek perkawinan di bawah umur tanpa melalui dispensasi dari pengadilan. Praktek tersebut terjadi di Desa Maitan Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati-Jawa Tengah, dalam proses pelaksanaan perkawinan dibawah umur tidak melalui dispensasi dari pengadilan, akan tetapi melalui pemalsuan dokumen yang terkait yaitu Kartu Keluarga (KK). Untuk melakukan penelitian tersebut, penulis menggunakan pendekatan sosiologi Hukum dengan tujuan untuk mengetahui penyebab maupun faktor terjadinya perkawinan dibawah umur. Jenis penelitian yang dilakukan adalah pertama, penelitian lapangn (field research) yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dan mengumpulkan dokumen terkait. Kedua, pemelitian pustaka (library research) yang dilakukan untuk mencari data dengan membaca dan menelaah sumber tertulis yang menjadi bahan dalam pendukung penyusunan dan pembahasan penulisan tersebut. Dua jenis penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang akurat. Hasil dari penelitian ini, peneulis menemukan bahwa dalam pelaksanaan perkawinan di bawah umur di Desa Maitan Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati melalui dua cara, yaitu melalui dispensasi dari pengadilan dan tanpa melalui dispensasi dari pengadilan. Melaui dispensasi dari pengadilan yaitu pelaksanaan perkawinan di bawah umur dengan cara meminta izin kepada pengadilan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berklaku. Tanpa melalui dispensasi dari pengadilan yaitu dengan cara perubahan dokumen terkait, seperti Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan Akte Kelahiran dengan tujuan untuk memperoleh data sesuai yang diinginkan. Adapun faktor penyebab terjadinya pelaksanaan perkawinan di bawah umur melalui perubahan data adalah Pertama, Jauhnya jarak Desa menuju Kantor Urusan Agama dan Pengadilan, Kedua, Lemahnya administrasi dan lenturnya pengawasan di Kantor Urusan Agama. Ketiga, adanya praktek manipulasi kewenangan Desa untuk merubah data. Keempat, tidak ada pengawasan ketat dari KUA dan Kantor Kecamatan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item