PENAFSIRAN AL-QUR’AN SURAT AL-MAIDAH AYAT 51 (APLIKASI TEORI PENAFSIRAN HERMENUTIKA JORGE J. E. GRACIA)

MDANI HABIBI, NIM. 13530104 (2017) PENAFSIRAN AL-QUR’AN SURAT AL-MAIDAH AYAT 51 (APLIKASI TEORI PENAFSIRAN HERMENUTIKA JORGE J. E. GRACIA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN AL-QUR’AN SURAT AL-MAIDAH AYAT 51 (APLIKASI TEORI PENAFSIRAN HERMENUTIKA JORGE J. E. GRACIA))
13530104_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN AL-QUR’AN SURAT AL-MAIDAH AYAT 51 (APLIKASI TEORI PENAFSIRAN HERMENUTIKA JORGE J. E. GRACIA))
13530104_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kasus yang menimpa Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disebut Ahok di dalam pidatonya di kepuluan seribu yang menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 yang menjadikannya sebagai tersangka atas kasus dugaan penistaan agama. Secara literal,Q.S al-Maidah :51 berisi tentang larangan tentang umat Muslim dalam memilih dan mengangkat seorang Nasrani dan Yahudi menjadi seorang awliya’. Kata awliya di dalam tafsir al misbah berati dekat berbeda dengan hamka di dalam tafsirnya diartikan pemimpin. Melalui latar belakang inilah peneliti akan mencoba menafsirkan ulang Q.S Al-maidah 51 dengan menggunakan pisau analisis hermeneutika yang dirumuskan oleh Jorge J.E Gracia. dalam memahami teks yang dirumuskan oleh Jorge J.E Gracia. Gracia Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,dengan jelas penelitian library research . adapaun sumber primer yang peneliti gunakan adalah Al-Qur;an dan buku A Theory of textuality yang ditulis oleh Jorge J.E Gracia. Dan sedangkan sumber sekundernya adalah kitab-kitab tafsir,buku-buku sejarah,buku-buku hermenuetika dan sumber-sumber yang lainya yang sekiranya dapat melengkapi penelitian tersebut. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan teori penafsiran Gracia yaitu menentukan interpretandum ( teks yang akan ditafsirkan ) dan yang kedua adalah menentukan interpretans ( keterangan tambahan). Teori-teori pokok Gracia adalah meliputi hakekat interpretasi,dilema seorang penafsir dan fungsi interpretasi ( fungsi histori,fungsi perkembangan makna dan fungsi implikasi) tipologi penafsiran bisa dinalai kebenaran dan pluralitas kebenaran interpretasi,obyektivitas dan subyektivitas penafsiran,serta konsep mengenai pemahaman. Adapaun setelah teori tersebut diaplikasikan didalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 ternyata bisa memeberikan motivasi dan dapat menjadikan kepribadian umat muslim menjadi lebih baik. Didapatkan beberapa hal. Pertama,pada bagian fungsi historis,ditemukannya tentang keadaan masyarakat dimana ketika surat Al-Maidah ayat 51 diturunkan. Selain itu juga ditemukan hakekat ayat ini serta pemaknaannya. Kedua, pada bagian ini adalah fungsi perkembangan makna (meaning function),pada bagian ini ditemukan bahwa didalam surat Al-Maidah ayat 51 tersebut ternyata dapat memberikan motivasi dan menjadikan kepribadian manusia menjadi lebih baik dalam menjaga keutuhan persatuan,tolong-menolong serta menjadi manusia yang jujur tidak menjadi orang yang munafik. Penelitian ini mencoba mendialogkan antara ketiga fungsi interpretasi dengan konteks yang terjadi pada saat ini. Penelitian ini tidak memihak pada satu fungsi interpretasi,penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penafsiran terhadap ayat-ayat dalam Al-Qur’an,dan terutama ayat-ayat yang bersinggungan dengan pemimpin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr.Phill Sahiron
Uncontrolled Keywords: Penafsiran Al-Qur’an, Surat Al-Maidah Ayat 51, Teori Penafsiran Hermenutika Jorge J. E. Gracia
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 14 Mar 2018 11:13
Last Modified: 14 Mar 2018 11:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29592

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum