GEMPA BUMI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN

MOHAMAD GOFAR NIM. 02530896, (2009) GEMPA BUMI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (GEMPA BUMI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN) BAB I,V.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (GEMPA BUMI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN) BAB II,III,.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Gempa bumi yang akhir-akhir ini melanda bumi Indonesia mulai dari Aceh, Nias hingga Yogyakarta menyerpihkan sebuah kedalaman luka yang membuat kekerdilan hati manusia akan misteri di balik keindahan alam dan keburukan alam. Misteri ini tentunya tidak dapat disepelekan, sudah cukup banyak korban yang berjatuhan akibat dari kejadian sebuah gejala alam yang bisa dikatakan rutin dan amat sangat rutin walaupun itu tergolong dalam tingkat skalarikhter kecil. Dari hal di atas dapat ditarik kesimpulan, walaupun segala bencana adalah rasional namun tetap dalam islam mensyariatkan pada umatnya untuk beristirja' dengan mengambil rujukan sebagai hukum sebab-akibat. Terkait dengan bencana yang terus menerus terjadi, maka keniscayaan yang kita harus lakukan adalah menganbil hikmah dari apa yang terjadi agar tidak terjadi dikemudian hari dan mencari solusi atas persoalan tersebut. Mengingat keseimbangan di dunia sementara ini manusia berpijak sering dilanggar oleh manusia itu sendiri. Di sinilah peran agama sangat dibutuhkan, yakni berperan dalam memberi topangan nilai, dengan tidak hanya berkutat dalam permasalahan spiritual dan eskatologis saja tetapi juga harus beranjak keaspek-aspek riil pada masyarakat pemeluknya. Kenapa umat beragama (termasuk umat islam) tidak menganggap penting masalah lingkungan sebagainama ibadah ritual individu, mengapa umat islam tidak tertarik dalam melakukan penghijauan, kebersihan dan kegiatan lain yang bernuansa quot;ramah lingkungan quot; dan mencegah berbagai madharat (ekses negatif) yang mungkin ditimbulkan dari alam yang tidak sehat. Sebaliknya kepada umat islam lebih bergairah mengikuti aktifitas rohani: pengajian, zikir nasional, istighosah dan semaca,nya, kenapa meskipun bencana alam sudah terjadi sejak zaman purba bersamaan dengan kehidupan manusia, umat islam tidak kunjung merenovasi wawasan keagamaan dan teologinya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item