PENDIDIKAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN HAMKA

LABIB ULINNUHA, NIM: 1420410069 (2018) PENDIDIKAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN HAMKA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PENDIDIKAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN HAMKA)
1420410069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (PENDIDIKAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN HAMKA)
1420410069_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini bermaksud mencari akar teologi-kultural kausalitas persoalan perempuan dengan jalan mendekonstruksi paradigma lama menjadi paradigma baru mengenai pemahaman terhadap perempuan. Pendidikan sebagai jalan lebar menuju perubahan sosial-kultural, penting untuk terus merumuskan tujuannya agar tercipta sebuah perubahan untuk menuju kemaslahatan. Kajian penelitian ini difokuskan kepada pelacakan terhadap akar epistemologi pemikiran Hamka dengan memposisikannya sebagai tokoh feminisme Islam, diharapkan penelitian ini menjadi warna baru dalam kajian pendidikan perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data menggunakan metode anyaman (triangulation) dan content analysis, merujuk pada analisis teks melalui dokumen, buku, jurnal, artikel, slide power point (ppt) dan lain-lain yang berkaitan dengan pembahasan penelitian, kemudian menggunakan analisis data kualitatif dengan penyajian yang bersifat deskriptif-analitik. Adapun pendekatan yang digunakan adalah “historishermeneutis” dan “filosofis-rasionalistis”. Hasil penelitian menunjukkan, pertama: Pemikiran Hamka terkait perempuan tertumpu pada tiga mainstream utama, yaitu: 1) penciptaan dasar manusia berasal dari unsur yang satu, kemudian Tuhan membaginya menjadi dua; 2) kedudukan, hak dan kewajiban perempuan menurut Hamka setara. Kesetaraan itu terwujud dalam struktur dan hubungan sosial yang saling mendukung; 3) pada aspek keistimewaan, Tuhan memberikan beberapa kemuliaan kepada perempuan hingga melebihi bidadari. Kedua: konsep tujuan pendidikan Hamka meliputi beberapa kepantingan: 1) kepentingan yang mengarah pada pembentukan kualitas spiritual, intelektual dan kepemimpinan (abdullah-khalifatullah); 2) kepentingan yang mengarah pada prinsip keseimbangan; 3) kepentingan yang mengarah pada tujuan pembangunan sumber daya manusia (aspek kultural-sosial-moral) dimulai dari satuan terkecil (individu). Untuk mencapai tujuan-tujuan itu, Hamka menjadikan spiritualitas sebagai worldview tujuan pendidikan dalam pembentukan pribadi itu. Hanya dengan spiritualitas manusia akan mencapai tujuan yang demikian. Ketiga: Ada relevansi yang berkelindan antara konsep tujuan pendidikan Hamka dengan pengembangan pendidikan perempuan di Indonesia. Kerelevanan itu ditunjukkan dengan adanya kebutuhan yang mengarah pada pentingnya membangun masyarakat seperti yang diidamkan Hamka, yaitu pribadi yang memiliki ketajaman intelektualitas dan kelembutan spiritualitas. Butir kerelevanan itu meliputi: 1) aspek paradigmatis, pemikiran Hamka relevan untuk memposisikan kembali kedudukan perempuan seperti bagaimana mestiya (fitrah), tidak menindasnya tidak pula mengkultuskannya; 2) aspek praktis, spiritualitas sebagai paradigma tujuan pendidikan Hamka relevan untuk menjadi poros utama bagi rekonstruksi fitrah perempuan yang memudar tergerus zaman yang serba praktispragmatis- teknologis.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Usman SS, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Hamka, Perempuan, Pendidikan.
Subjects: Pendidikan Islam (Pesantren)
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Pendidikan Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 26 Jul 2018 11:33
Last Modified: 26 Jul 2018 11:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30421

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum