STUDI PEMIKIRAN YUSUF AL-QARAQAWI TENTANG KEDUDUKAN WANITA SEBAGAI KEPALA NEGARA

PITRIYAH, NIM. 01371151 (2005) STUDI PEMIKIRAN YUSUF AL-QARAQAWI TENTANG KEDUDUKAN WANITA SEBAGAI KEPALA NEGARA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (STUDI PEMIKIRAN YUSUF AL-QARAQAWI TENTANG KEDUDUKAN WANITA SEBAGAI KEPALA NEGARA)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (STUDI PEMIKIRAN YUSUF AL-QARAQAWI TENTANG KEDUDUKAN WANITA SEBAGAI KEPALA NEGARA)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Menjadi wanita ditengah masyarakat patriarki memang tidak mud Terlebih bila ayat-ayat Allah yang dijadikan tameng atau pengendalinya, se disokong secm·a sosiologis oleh masyarakat setempat ynng mcmpatkan wan pada posisi sub-ordinasi. Peran politik wanita menjadi kepala Negara adalah sal satu isu krusial dan sensitif yang hnmpir sclalu mclahirkan pcnolakan yang l biasa. Lebih mengherankan lagi bila penolakan ini menyandarkan diri pada "al nama agama". Dengan atas nama agama seakan mengabsahkan bahwa sejar dan pengalaman hidup yang riil dalam masyarakat harus dimusnahkan. Perdebatan wanita sebagai kepala Negara, baik menurut elit politik maup para ulama, selah.1 menarik untuk dikaji. Dan mengenai hal ini juga, Yusuf Qarasfawi sebagai salah seorang pemikir Islam menawarkan sebuah perspek dalam khazanah doktrin Islam, yaitu tentang kedudukan wanita sebagai kepa negara, yang di dalamnya berisi tentang kepala negara wanita dan metode istin hukumnya. Masalah wanita sebagai kepala negara menurut ajaran Islam masih sela dipertanyakan oleh para pemikir muslim seperti Yusuf Al-Qaraslawi, Al-Mawar Al-Gazali, dan lain-lain. Yusuf Al-Qara9awi misalnya mempertanyakan tenta kedudukan wanita sebagai kepala negara, menurutnya wanita dan laki-la diciptakan sama yaitu untuk beribadah kepada Allah namun masing-m asi mereka memperoleh tanggung jawab yang berbeda sebagai khalifah Allah muka bumi ini . Misalnya dalam masalah kepala negara. Di sini, wanita tid diperbolehkan menjabat sebagai kepala negara karena ada hadis ya melarangnya. Akan tetapi menurut ulama lain seperti AI-Mawarcli membantah h tersebut karena menurutnya wanita sah-sah saja menjabat sebagai kepala nega apabila ia mampu. Kajian yang dikemukakan oleh Yusuf Al-Qara iawi dalam mengup masalah kecluclukan wanita sebagai kepala negara merupakan sebuah fenome yang menarik untuk dikaji. Hal tersebut memberikan kesempatan kepa penyusun untuk mencliskripsikan tentang keduclukan wanita sebagai kepala nega menurut Yusuf Al-Qara Eiwi clan bagaimana relevansi pemikiran Yusuf Qarasfawi tentang kepala negara wanita eli Indonesia. Dikarenakan kajian ini merupakan kajian seorang tokoh dan berkait dengan masalah ayat- yat al-Qur'an dan hadis Nabi maka pendekatan ya digunakan clalam penelitian ini adalah penciekatan normative dan sosiologis, yai pendekatan yang digunakan untuk melihat bagaimana status setara antara laki-la dan wanita baik yang terdapat dalam ayat al-Qur'an maupun clalam hadis cl untuk mengetahui Jatar belakang sosio-kultural dan sosio-politik serta unt melacak kenapa, apa sebab masalah tersebut terjadi. Berdasarkan metode yang digunakan seperti yang telah dijelaskan diat maka penyusun tertarik untuk melakukan penelitian yang terfokus pada pemikir Yusuf al-Qarasiawi tentang kedudukan Wanita sebagai kepala Negara, dt:ng harapan clihasilkan suatu pemikiran yang Jebih komprehensif dan menyeluruh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. MAKHRUS MUNAJAT, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Wanita, kepala Negara,Yusuf al -
Subjects: Jinayah Siyasah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 03 Sep 2018 09:14
Last Modified: 03 Sep 2018 09:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30737

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum