ZAKAT PROPERTI DALAM PANDANGAN YUSUF AL-QARADHAWI

NlJR LAILATUL HASANA, NIM. 99383724 (2004) ZAKAT PROPERTI DALAM PANDANGAN YUSUF AL-QARADHAWI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KAIJAGA.

[img]
Preview
Text (ZAKAT PI OPERTI DA LAM PANDANGAN YUSl F AL-QARADHA \VI)
BAB I, V DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (25MB) | Preview
[img] Text (ZAKAT PI OPERTI DA LAM PANDANGAN YUSl F AL-QARADHA \VI)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (14MB)

Abstract

Dalam kitab fiqh klasik, pembahasan tentang zakat pada umumnya menguraikan secara tekstual teoritik, yaitu uraian yang berkaitan hanya dengan jenis harta benda, syarat-syarat dan siapa yang berhak menerima zakat, namun perubahan-perubahan sosial yang dihadapi umat Islam pada periode modem telah mengundang sejumlah masalah serius berkaitan dengan hukum Islam. Ini berarti fiqh dituntut dinamis, kontekstual dan selalu akomodatif terhadap segala persoalan tematis yang pada umurnnya tidak terlepas dari berbagai aspek kehidupan yang berdimensi luas, seperti halnya properti. Properti adalah harta yang dimiliki oleh perusahaan atau seseorang yang mempunyai masa manfaat (umur ekonomis) lebih dari satu tahun dan digunakan untuk operasi usaha. Properti merupakan fenomena yang muncul pada abad modern ini yang ketentuan hukumnya belum pernah dibahas dalam khazanah fiqh klasik. Karena pada zaman dahulu, rumah hanya berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan pokok saja. Sedangkan sekarang ini, rumah sudah berubah berfungsi untuk tujuan komersial. Dalam penelitian ini, penyusun memilih salah satu tokoh, yaitu Yusuf al­ Qaradhawi sebagai tokoh yang representatif dalam bidang fiqh pada saat ini. Yusuf al-Qaradhawi menyebut kegiatan ini dengan istilah "al-Mustaghalltit". Selanjutnya yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana dalil dan istidlal yang digunakan oleh Yusuf al-Qaradhawi dalam menentukan hukum zakat properti serta jenis ijtihadnya. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yaitu berusaha menggambarkan dan menguraikan pandangan Yusuf al-Qaradhawi tentang zakat properti kemudian penyusun mencoba menganalisis dengan data-data yang ada. Adapu.11 jenis penelitian ini bertumpu pada kajian pustaka atau Library Research, yaitu sumber data diperoleh dari bahan-bahan pustaka terutama karya Yusuf al­ Qaradhawi , dengan didukung karya orang lain baik berupa buku, makalah , artikel maupun jurnal yang sesuai dengan penelitian ini. Dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa Yusuf al-Qaradhawi memandang bahwa properti termasuk harta atau kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya, meskipun tidak disebutkan dalam al-Qur 'an maupun hadis. Ketetapan ini didasarkan pada keumuman nash al-Qur'an, yaitu surat al-Taubah ayat 103 dan surat al-ma 'arij ayat 24. Dalam kedua ayat tersebut disebutkan kata "amwaf ' yang mengandung arti umum ('Am). Yusuf al-Qaradhawi mendefinisikan amwal dengan harta atau kekayaan yang dimiliki seseorang tanpa membedakan satu kekayaan dengan kekayaan yang lain, termasuk juga properti. Di samping itu, properti juga harus memenuhi beberapa syarat wajib zakat, yaitu milik penuh, harta yang produktif, cukup nisab, berlaku satu tahun serta melebih kebutuhan pokok. Kaidah yang digunakan oleh Yusuf al-Qaradhawi dalam memperluas kategori harta wajib zakat, bersandar pada dalil-dalil umum, di samping berpegangan pada syarat harta wajib zakat. Adapun ijtihad Yusuf al-Qaradhawi dalam menentukan ·zakat properti adalah ijtihad insya 'i, yaitu pengambilan konklusi hukum baru dari persoalan yang belum pernah dikemukakan oleh ulama ' terdahulu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. HAMIM ILYAS, MA
Uncontrolled Keywords: Zakat Property
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 07 Sep 2018 16:22
Last Modified: 07 Sep 2018 16:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30799

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum