KONSEP PEMADUAN HISAB DAN RUKYAT DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN KAMARIAH (STUDI ATAS PANDANGAN ORMAS MUHAMMADIYAH DAN NU)

ALI ROMADHONI - 03350116, (2009) KONSEP PEMADUAN HISAB DAN RUKYAT DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN KAMARIAH (STUDI ATAS PANDANGAN ORMAS MUHAMMADIYAH DAN NU). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KONSEP PEMADUAN HISAB DAN RUKYAT DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN KAMARIAH (STUDI ATAS PANDANGAN ORMAS MUHAMMADIYAH DAN NU))
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (793kB) | Preview
[img] Text (KONSEP PEMADUAN HISAB DAN RUKYAT DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN KAMARIAH (STUDI ATAS PANDANGAN ORMAS MUHAMMADIYAH DAN NU))
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (501kB)

Abstract

Problematika hisab dan rukyat dalam perkembangannya tidak terlepas dari sejarah perkembangan pemikiran Islam yang banyak dihiasi oleh aliran, mazhab atau firqah, yang pada gilirannya menampilkan banyaknya perbedaan pendapat dalam berbagai pandangan terkait penerapan kerangka hukum Islam khususnya di Indonesia. Muara perbedaan ini terjadi pada penetapan awal bulan Kamariah yang di dalamnya muncul perbedaan pemahaman terhadap dalil normatif hisab-rukyat, yang kemudian melahirkan dua mazhab besar yaitu mazhab hisab dan rukyat. Kedua mazhab yang popular diwakili oleh ormas Muhammadiyah dan NU tersebut, pada gilirannya menjadi referensi utama bagi umat Islam di Indonesia untuk mengetahui awal bulan dalam Islam yang senantiasa ramai bahkan mampu menjadikan umat Islam bertengkar satu sama lainnya karena mengklaim kebenaran tunggal. Efek besar yang menimpa umat Islam Indonesia akibat dari perbedaan cara pandang tersebut adalah adanya konflik sosial, politik, budaya dan ekonomi. Penelitian ini bertambah penting mengingat objek penelitiannya adalah dua ormas yang memiliki massa grass root cukup besar yang sering dijadikan kiblat hukum oleh masyarakat Islam Indonesia. Adapun fokus permasalahan yang dikaji adalah, bagaimana konsep pemaduan hisab dan rukyat untuk menentukan awal bulan Kamariah menurut ormas Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama' (NU)?. Dilihat dari jenis penelitian, skripsi ini termasuk jenis penelitian pustaka,yaitu suatu penelitian yang sumber datanya diperoleh dari beberapa buku, karya-karya tulis yang relevan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Adapun sifat kajian dari penelitian ini adalah bersifat deskriptif-analitik, dengan pendekatan konflik dan normatif yaitu upaya pendekatan masalah yang diteliti dengan melihat kebenaran yang didasarkan pada norma-norma agama untuk memecahkan problem konflik yang terjadi pada ormas Muhammadiyah dan NU. Hasil dari penelitian ini adalah, Pertama, selain mempertahankan rukyatul hilal, ormas NU dengan kerangka epistemologinya telah menggunakan metode hisab untuk mendukung rukyat dengan mengadopsi kriteria hisab imkanur ru'yat (kemungkinan rukyat) guna menolak kesaksian rukyat yang terlalu rendah yang kemungkinan tidak menemukan hilal. Kedua, ormas Muhammadiyah yang dikenal kuat mempertahankan hisab wujudul hilal sudah mencoba memulai mengkaji proses hisab melalui pendekatan rukyat. Selain itu, ormas Muhammadiyah menampilkan tanggal 1 bulan Kamariah dengan mendasarkan kriteria quot;hilal quot; sebagai kriteria yang terkait dan didukung oleh ilmu pengetahuan. Ketiga, baik ormas Muhammadiyah maupun NU, telah memprioritaskan kriteria imkanur ru'yat kontemporer agar secara penerapan keilmiahan didapatkan data hisab yang mampu sesuai dengan praktik rukyat di lapangan dan rukyat dapat pula tepat sasaran sesuai dengan data hisab. Kriteria imkanur ru'yat tersebut dipandang sebagai titik temu antara metode hisab dan rukyat. Yaitu bahwa ahli rukyat dari NU telah melakukan rukyatnya dengan dipandu oleh data-data hisab dari ormas Muhammadiyah. Adapun ahli hisab dari Muhammadiyah melakukan hisab dengan tidak melupakan pengalaman rukyat yang memberi batas kriteria imkanur ru'yat. Kedua, ormas Muhammadiyah dan NU telah melakukan kesepakatan pemahaman secara bersama bahwa epistemologi hisab dan rukyat secara umum adalah bagian tak terpisahkan dari epistemologi astronomi modern. Hisab yang formulasinya diperoleh dari hasil rukyat jangka panjang, mampu digunakan dalam pembuatan almanak. Sedangkan almanak astronomi, pada dasarnya merupakan salah satu produk evolusi pengetahuan manusia yang memungkinkannya untuk tidak perlu melakukan penglihatan setiap saat. Begitu juga sebaliknya, NU dan Muhammadiyah bersama jajaran pemerintah yang terkait, telah menyatakan bahwa penentuan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah dilakukan berdasarkan metode rukyat dan hisab, dengan asumsi bahwa kedua metode tersebut adalah metode istinbatul hukmi yang berkedudukan sejajar. Kedua metode tersebut merupakan komplemen yang tidak terpisahkan. Masing-masing punya keunggulan, namun juga punya kelemahan kalau berdiri sendiri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Cth. Pembimbing : Drs. Oman Fathurohman, SW, M.Ag., Drs. Supriatna, M. Si.
Uncontrolled Keywords: hisab, rukyat, bulan kamariah
Subjects: Perdata Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 08 Aug 2012 21:05
Last Modified: 23 Nov 2016 14:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3084

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum