RISWADI, NIM. 00360254 (2005) PERGOLAKAN SIPIL DI ACEH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (STUDI GERAKAN TENGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH DAN TEUKU MUHAMMAD HASAN TIRO). Skripsi thesis, UIN SUNAN KAIJAGA.
|
Text (PERGOLAKAN SIPIL DI ACEH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (STUDI GERAKAN TENGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH DAN TEUKU MUHAMMAD HASAN TIRO))
BAB I, V DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (7MB) | Preview |
|
Text (PERGOLAKAN SIPIL DI ACEH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (STUDI GERAKAN TENGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH DAN TEUKU MUHAMMAD HASAN TIRO))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (9MB) |
Abstract
Dalam menengarai perkembangan politik yang teljadi di Serambi Mekkah, yang ada hanyalah kebuntuan sosial di hampir lapisan masyarakat Indonesia umumnya, dan Aceh pada khususnya, bahkan sampai pada batas keputus-asaan. Namun, kehidupan dan pergaulan sosial di tanah Rencong terns bergelora dengan menuntut stimulasi perubahan ke arah yang lebih positif Pergolakan sipil di Aceh dipandang sebagai sebuah persoalan yang rumit, kendati pemerintah telah melakukan langkah-langkah yang objektifberdasarkan kesepakatan dan ketentuan dari kedua belah pihak. Namun di sisi lain, objektifitas pemerintah pun masih dipertanyakan oleh pelaku gerakan di Aceh, yang nota bene langkah pemerintah tersebut cenderung ke arah negatif, misalnya, proses perdamaian yang terkadang menguntungkan pihak pusat atau penanggulangan keberadaan gerakan ini lebih mengutamakan cara-cara yang melibatkan pertempuran fisik, sehingga hal-hal semacam ini menimbulkan kekhawatiran berkepanjangan di kalangan mereka (gerakan Daud Beureueh dan Hasan Tiro), dalam medeterminasikan kebersamaan seiya-kata dengan pihak pemerintah. Pembahasan tentang pergolakan sipil di Aceh dengan menempatkan hukum pidana Islam sebagai motif yang solutif merupakan sebuah fenomena yang manarik untuk dikaji. Hal tersebut memberi kesempatan kepada penyusun untuk mengkolaborasikan kedudukan gerakan tersebut dalam pandangan hukum pidana Islam, dengan melibatkan ke dua tokoh tersebut sebagai narasi penunjang hukum pidana Islam. Skripsi ini menggunakan deskriptif analitis-kritis untuk mendapatkan data yang akurat dan objektif Bentuk analisa pun dijabarkan dengan pola dedukasi yang memiliki subtansi terhadap realita yang mampu menunjang proses sosial secara signifikan dan integral. Sedangkan pola komparatif merupakan langkah untuk mencari persamaan dan perbedaan dari kedua tokoh tersebut. Dikarenakan kajian ini merupakan kajian normatif dan sejarah, maka, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendakatan normatif dan historis, sebab dari ke dua k ian di atas mampu rnemberi kontribusi serta mengetahui konsekwensi secara aktual dan permanen. Sehingga upaya ini mendapatkan kebenaran serta menghindari teijadinya afiliasi kerancuan terhadap persoalan yang menimpa tanah Rencong. Dari pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ke dua tokoh pergerakan ini sama-sama berangkat dari sikap kekecewaan yang panjang, akibat ketidakseriusan pemerintah dalam menangani tuntutan-tuntutan mereka, baik menyangkut politik maupun ekonomi. Namun, perbedaannya adalah bahwa Daud Beuereuh cenderung menjalankan tipologi gerakannya melalui determinasi ideologi keagamaan. Sedangkan Hasan Tiro lebih mengutamakan ideologi sekulerisasi atau gerakan tersebut cenderung mengoptirnalisasi propaganda propaganda dengan pihak pemerintah dalam mendapatkan opsi kekuasaan yang sepenuhnya di Aceh.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | DR. AINURRAFIQ, M.Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Pergolakan sipil Aceh |
Subjects: | Perbandingan Madzhab |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1) |
Depositing User: | Drs. Bambang Heru Nurwoto |
Date Deposited: | 14 Sep 2018 16:00 |
Last Modified: | 14 Sep 2018 16:00 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30849 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |