POLIGAMI DALAM PERSFEKTIF KIAI (TINJAUAN ATAS PANDANGAN KIAI PONDOK MODERN DI KABUPATEN PONOROGO)

BAMBANG SETIONO, NIM: 01350777-00 (2005) POLIGAMI DALAM PERSFEKTIF KIAI (TINJAUAN ATAS PANDANGAN KIAI PONDOK MODERN DI KABUPATEN PONOROGO). Skripsi thesis, UIN SUNAN KAIJAGA.

[img]
Preview
Text (POLIGA1\-'H DALAM PERSFEKTIF KIAI (TINJAUAN ATAS PANDANGAN KIAI PONDOK MODERN DI KABUPATEN PONOROGO))
BAB I, V DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (POLIGA1\-'H DALAM PERSFEKTIF KIAI (TINJAUAN ATAS PANDANGAN KIAI PONDOK MODERN DI KABUPATEN PONOROGO))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Salah satu bentuk perkawinan yang sering diperbincangkan dalam semua elemen masyarakat adalah poligami.' Ia tidak hanya menjadi obyek perdebatan di dunia Islam, tetapi juga di dunia Barat. Fenomena poligami sudah ada sejak dahulu. Dari sebelum datangnya agama Islam, poligami sudah banyak diprak'1ekkan oleh berbagai suku bangsa di berbagai belahan dunia. Bahkan di Indonesia sejak zaman kerajaan sudah mengenal praktek poligami. Di mana poligami pada masa ini lebih banyak dilakukan oleh para Raja dan kaum bangsawan. Pendapat tentang poligami pun beragam adanya. Ada yang berpendapat poligami dilarang dengan alasan keadilan tidak mampu diterapkan oleh manusia, dan pendapat ini umumnya dikuti oleh pemikir modern. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa poligami tersebut boleh dengan batasan empat orang istri dalam satu wahu, yang mana pendapat ini umumnya diikuti oleh ulama klasik Sebagaimana diketahui bahwa poligami bagi kiai adalah hal yang biasa, sebab dalam Islam sendiri poligami dibolehkan dengan batasan empat orang istri dalam satu vvaktu. Di mana di sebagian daerah di Indonesia ada kiai yang berpoligami. Tetapi di daerah Ponorogo sepengetahuan penyusun tidak ada yang berpoligami. Padahal setelah penyusun mengadakan wawancara kiai tersebut mengatakan bahwa poligami adalah boleh. Sebab memang sudah ada nasnya. Pendapat Kiai yang mengatakan· bahwa poligami boleh adalah sesuai dengan nas yang ada di dalam al-Qur'an. Walaupun dalam kenyataannya bahwa Kiai yang ada dikabupaten Ponorogo ti<iak ada yang berpoligami. Hal ini dikarenakan karena ada beberapa fahor yaitu fak.'1or nafkah, kekhawatiran tidak dapat berlaku adil dan juga adatltradisi. Dalam penelitian lapangan ini yang menjadi onyek penelitian adalah kiai yang menjadi pimpinan pondok pesantren modem di Ponorogo, guna mendiskripsikan pandangannya tentang poligami beserta alasannya kenapa tidak berpoligami. Dalam mencari data penyusun menggunakan metode wawancara yang bebas (fi·ee interview), yaitu wawancara yang.tidak berpusat pada satu pusat pertanyaan tetapi dapat berubah-ubah. Dengan tujuan agar dapat mengetahui dan mendiskripsikan pandangan kiai ponorogo tentang poligami. Sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat Ponorogo ketika akan melakukan prahek poligami. Setelah dianalisis dengan menggunakan metode 'wf dan berpegang pada qaidah fiqhiyah a!- 'iidatu muhakkamatun, dapat diketahui bahwa, selain faktor kemampuan dalam bidang nafkah dan kemampuan menerapkan keadilan yang menjadi dasar pertimbangan untuk tidak berpoligami, adat juga menjadi nahan pertimbangan. sebab sesuatu yang sudah menjadi adatltradisi sangat susah untuk dihilangkan. Karena hal tersebut sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan masyarakat. Asalkan 'urf tersebut tidak bertentangan dengan nas agama maka, 'urf dapat dijalankan. Kiai tidak berpoligami selain faktor nafkah dan keadilan yang dijadikan pertimbangan, juga dipengaruhi oleh faktor adatltradisi yang berlaku di daerah tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: DRS. ABDUL HALIM, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Poligami, pondok Ponorogo
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 18 Sep 2018 11:18
Last Modified: 18 Sep 2018 11:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30871

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum